Istilah saudara bisa kita generalisasikan pada bangsa Indonesia, karena kita hidup dalam satu naungan panji bendera Indonesia Raya. Sehingga kita akan sangat cinta dan saling membantu pada sesama warga negara Indonesia.
Keluarga yang dimaksud terdiri dari anak perempuan tersebut, neneknya yang sudah berumur, dan seorang uwa yang berkebutuhan khusus. Tidak ada seorang ayah, karena telah wafat beberapa tahun silam.
Di sana tidak ada juga seorang ibu, karena menurut cerita ibunya tersebut meninggalkan anak tersebut ke negeri seberang dan sampai sekarang tanpa ada kabar mengenainya.
Dengan kondisi demikian menyebabkan Wida harus berjualan makanan di sekolah ketika waktu istirahat tiba. Makanan tersebut didapat dari saudaranya yang dibuat sebelum berangkat sekolah.
Sepulang sekolah tidak langsung pulang, namun harus membawa bahan barang yang akan didagangkan besok harinya. Wida mendapat upah dari hasil penjualannya tersebut, dan hasilnya dibagi lagi kepada neneknya serta sisanya ditabungkan. Kegiatan malam harinya diisi dengan mengaji atau belajar agama.
Sebagai manusia, terutama setelah belajar mengenai manusia, saya sangat berempati sekaligus terinspirasi. Di luar sana sesuai dengan usia perkembangan psikologis, masuk ke dalam anak-anak akhir. Masa tersebut tentunya secara fakta ataupun teoritis merupakan usia bermain dan kreatif.
Sebagian dari kita mungkin yang diberi kenikmatan lebih tidak perlu memikirkan bagaimana menyembung hidup hari esok. Kita tidak dibebankan dengan mencari bekal sehari-hari, termasuk saya sendiri.
Wida merupakan satu dari 4,7 juta anak yang harus bekerja seperti yang dilansir oleh Viva dari Komisi Nasional Perlindungan Anak. Seharusnya pemerintah bisa memperhatikan generasi harapan bangsa ini. Karena pada pundak merekalah NKRI ini dititipkan.
Dari cerita di atas membukakan pandangan saya terhadap kehidupan di negeri pertiwi ini. Inspirasi memang tidak wajib dari orang atas saja, namun kita boleh meraupnya bebas dari manapun. Wida memberikan saya motivasi dan energi untuk lebih membuka lebar terhadap kemanusiaan, terutama generasi penerus bangsa.