"Nggak perlu pansos juga kali, jadi diri sendiri aja. Emang kalian tahu, gimana kriteria cewek yang Kak Tian suka?" tanyaku.
Mereka berdua diam sesaat, tidak menjawab pertanyaanku. Malah keduanya ngelanjutin bahasan, gimana caranya bikin Kak Tian terkesan?
Fokusku teralih ketika mendengar nada dering ponsel. Kucari benda canggih itu di dalam tas. Ketemu, dan ternyata ada panggilan masuk.
"Hallooo, waalaikum salam," jawabku.
"Siang ini kamu free nggak? Fotonya udah jadi nih," ucapnya yang ada di seberang sana.
"Wah, asik. Kirim aja, nanti ongkos kuganti deh." Aku seneng banget dengernya, nggak sabar pengen lihat hasil foto pas ikut kirab budaya di kabupaten.
"Aku mau ke Cepu, ketemu klien. Kalau kamu free, siang ini ...." Kalimatnya menggantung, tapi aku paham apa yang dia maksud.
"Boleh, di tempat biasa." Aku menyanggupi ajakan tersirat darinya.
"Siap. Assalamualaikum."
"Waalaikum salam." Dia menutup telpon.
Ah, pagi-pagi udah dapet kabar bahagia. Kan aku jadi senyum-senyum sendiri.