Mohon tunggu...
Arifin Johan
Arifin Johan Mohon Tunggu... Dosen - Pengamat Sosial

Seorang Pengajar dan Pengemis Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendekatan Qailullah Memacu Belajar Maksimal

3 Desember 2024   22:07 Diperbarui: 3 Desember 2024   22:11 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Istirahat sianglah (qailulah), sesungguhnya setan-setan tidak melakukan qailulah." (HR Abu Nu'aim)

Bacaaan singkat di atas adalah Sejatinya pondasi dalam memacu siswa dalam belajar secara maksimal, tidak perlu banyak belajar di sekolah tetapi perlu belajar secara efektif dan efisien sehingga memaksimalkan kinerja memori dalam otak dan memberikan efek positif dalam proses belajar bagi siswa dengan pendekatan Qailullah.

Tidur siang selama jam pelajaran, meski sebentar, dapat meningkatkan kapasitas belajar secara signifikan. Praktik ini, yang sering disalahartikan sebagai kemalasan atau kurangnya perhatian, sebenarnya dapat memberikan peningkatan kekuatan yang dapat diandalkan untuk fungsi kognitif. Secara khusus, tidur siang singkat dapat meningkatkan konsolidasi memori, kewaspadaan, dan kinerja kognitif secara keseluruhan, sehingga menghasilkan hasil belajar yang lebih efektif. Selain itu, dengan mengurangi kelelahan dan memulihkan kejernihan mental, istirahat singkat ini memungkinkan siswa menyerap dan mengingat informasi yang disajikan di kelas dengan lebih baik.

Namun, manfaat tidur siang selama pelajaran bergantung pada beberapa faktor. Pertama, durasi tidur siang itu penting. Meskipun tidur siang yang lebih lama pada awalnya mungkin tampak lebih memulihkan, hal ini dapat menyebabkan rasa pening dan mengganggu pola tidur malam hari. Oleh karena itu, power nap, biasanya berlangsung selama 20-30 menit, ideal untuk memaksimalkan manfaat kognitif tanpa menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Selain itu, lingkungan tempat tidur siang berlangsung juga berperan. Ruang yang tenang dan remang-remang yang kondusif untuk relaksasi lebih mungkin mendorong istirahat dan peremajaan yang efektif.

Kesimpulannya, memasukkan tidur siang singkat ke dalam jam sekolah secara strategis dapat menawarkan metode yang praktis dan efektif untuk meningkatkan pembelajaran siswa. Dengan mengetahui hubungan antara istirahat yang cukup dan fungsi kognitif, pendidik dapat menciptakan lingkungan yang mendukung keberhasilan akademik siswa. Namun pendekatan ini memerlukan pertimbangan yang cermat mengenai durasi tidur siang dan lingkungan untuk memastikan bahwa praktik tersebut memberikan kontribusi positif terhadap pembelajaran langsung dan kesejahteraan secara keseluruhan. Istirahat pelajar selama 20-30 menit lebih berarti bagi kesejatan memori dan badan bagi generasi dibandingkan beraktivitas berlebihan yang memacu keletihan dalam belajar sehinggan menimbulkan efek yang kurang sehat bagi generasi. Apakah kita mau berubah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun