Mohon tunggu...
Arifin Johan
Arifin Johan Mohon Tunggu... Dosen - Pengamat Sosial

Seorang Pengajar dan Pengemis Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengukir Sejarah Ikhtiar Hidup

30 Agustus 2020   11:06 Diperbarui: 30 Agustus 2020   11:14 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"ambil hikmahnya dan smoga kita jg bsa mnjalankan hrta d jln Allah swt dan smoga Allah merahmati kita semua aamiin" (Irna)

Menetes air mata kehidupan yang membuatnya bahagia atas segala Allah berikan kesempatan perubahan dalam hidupnya atas hadiah sakit yang diberikan kepada beliau, hanya doa selalu yang terbersik untuk kebahagian Ali Banat atas keputusan apa yang beliau ambil dalam hidupnya, Allah teramat baik bagi siapa yang Dia kehendaki menuju surge firdausnya.

Bersabarlah dan perkuatlah kesabaranmu atas segala keindahan dunia ini, berikhtiarlah dengan segala kemampuanmu tanpa mengabaikan interaksi terbaikmu dengan Tuhanmu, jika azan berkumandang bergegaslah meninggalkan aktivitas duniamu, alangkah baiknya jika 10 menit sebelum masuk waktu menghadap-Nya engkau telah siap dengan segala interaksi dengan Tuhanmu, Insyallah Tuhanmu akan membuatmu bahagia dengan karena engkau telah memperhatikan segala akvitasmu sebelum bertemu-Nya dalam ibadah di setiap harimu, perhatikanlah ini kawanku, karena yakinlah bahwa segala kesulitan yang engkau temui di bumi ini, akibat dosa-dosamu yang telah terangkum. Jika cobaan datang menghampirimu, segeralah berkomunikasi dengan Tuhanmu, Insyallah ini adalah kasih sayang Tuhan kepadamu, akan ada kabar gembira menghampirimu. 

Mungkin kita sulit menghindari dari perbuatan dosa di setiap saat, namun segala ikhtiarmu untuk menghindari dari dosa akan terus mendekatkanmu pada nilai-nilai kebaikan, namun semakin banyak atau bahkan semakin mendekatkan diri pada hal-hal yang menciptkan dosa, maka semakin dirimu mendekati kesulitan-kesulitan hidup, semuanya ada tanganmu.

Sebenarnya jalan menuju arah kebaikan itu sudah jelas tapi terkadang kita selalu terpedaya oleh bujuk rayu keadaan, kita sudah paham benar bahwa kesalahan ini akan memiliki resiko dan konsekwensi yang harus ditanggung dalam menjawab pertanyaan atas kesalahan ini, mengapa kau melakukan ini?, apa sebab hal ini terjadi?, dll inilah yang sulit terjawab, bayangkan saja kawan menjawab pertanyaan itu saja teramat sulit di hadapan manusia, apalagi mempertanggungjawabkan di depan Tuhan, so don't do it lah karena tidak ada yang gratis di muka bumi atas dosa yang terukir oleh diri kita, semua harus dibayar murah atau mahal atas kesalahan itu, jika Surga adalah harapan terbaikmu kelak. Jika harapan terbaikmu bukan Surga, ya monggo dilanjutkan kesalahan demi kesalahan dan silahkan konsisten dalam inkonsistensimu dalam menjalan kesalahan.  Tapi percayalah, semua kita akan berdiri kelak di hadapan Rabb kita kelak dan menerima balasan baik buruk hal apa yang telah terukir selam kita bernafas di atas bumi ini.

Bukankah banyak hikmah yang dapat terpetik dalam setiap peristiwa hidup dan kehidupan kita sendiri atau mengambil hikmah atas kehidupan orang lain, Ali Banat adalah salah satunya hikmah yang kita harus ambil, beliau telah menulis tinta sejarah dalam masa hidupnya dengan kebaikan dan membuat jutaan orang Afrika merasa bahagia atas kehadirannya, banyak orang merasa kehilangan atas kepergian beliau, jutaan mata meneteskan air mata penuh haru biru atas peristiwa hidupnya sampai nafas terakhirnya, beliau masih melantungkan ayah suci dari Tuhannya sebagai pembuka keindahan taman-taman surga di alam kuburnnya. Lalu, lihatlah diri kita, jangan-jangan tetangga tidak merasakan kehilangan atas kepergian kita, kawan tidak merasa ada yang kurang atas kepergian kita atau bahkan mereka merasa bahagia tanpa hadirnya kita di sekeliling mereka disebabkan oleh laku dan tindakan kita yang tak membuat orang bahagia.  

Kawan, kau adalah insan yang sangat berarti bagi kehidupanmu, ayah ibumu adalah manusia paling bahagia bisa melahirkanmu, mereka bangga tidak terlihat melihat kau bisa tersenyum, mereka bahagia tak terwakilkan dengan kata-kata atas bahagiamu, dan merekalah manusia yang paling sedih jika dirimu dalam masalah. Yakinlah, doa-doa mereka adalah kalimat yang disampaikan dengan sempurna tanpa kau dengar, mereka bersujud ke bumi dan berharap di langit mendengarkan pintanya agar engkau selalu dalam kebahagian selamanya. Bahkan jika nyawa mereka sekalipun untuk ditukar agar anak-anaknya bahagia, mereka tidak akan berfikir lama.

Semangatlah Kawan, Esok mentari akan menyapamu dengan senyumannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun