Mohon tunggu...
Arifin Johan
Arifin Johan Mohon Tunggu... Dosen - Pengamat Sosial

Seorang Pengajar dan Pengemis Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak Jariyahmu di Tepi Negeri

30 Agustus 2020   07:32 Diperbarui: 30 Agustus 2020   08:31 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Guru Tapal Batas

Tak kala embun di Subuh hari menyapamu

Bersujud kepada sang pemberimu

Tak lelah bibir berucap doa untuk Ayah Ibumu

Mengharap ridho diri di tepi batas negerimu

Kemana engkau akan pergi

Kemana engkau akan melangkah

Kemana engkau akan berlabuh diri

Kemana engkau akan berserah

Bukan arah yang engkau cari tapi mendamba Ridho Ilahi

Engkau berdiri di depan papan tulis rapuh

Engkau berdiri di ruang kayu lapuk

Engkau berjalan di atas tanah liat yang basah

Engkaupun duduk di atas bangku bergerak

Tapi Engkau mengokohkannya dengan semangat jiwamu

Tak terdengar suara bising di Kota

Tak terlihat Iklan Cinema 21

Tak terlihat discount besar di pasar malam

Tak tersampaikan berita konser Raisa kepadamu

Tapi Engkau menghibur diri tak kala kunang-kunang memberi cahaya tepi Negeri

Engkau hadir mendidik anak bangsa di sudut pulau kecil

Engkau menyapa mereka demi masa depannya

Engkau lupakan masa mudamu demi tinta kehidupan tertorehkan kepada mereka

Engkau lupakan sakitmu demi kesembuhan kecerdasan anak Negeri

Terkirim suara ke langit, terima kasih wahai Guru Tapal Batas Negeri

Karenamu generasi bernafas di sudut negeri

Ikhlasmu menjadi cahaya masa depan bagi generasi tapal batas

Tiada balasan terangkai kecuali berharap ridho ilahi.

Langkahmu ke sekolah adalah sajadah panjangmu

Ruang kelasmu adalah tahmidmu

Interaksimu dengan mereka adalah zikirmu

Ku tahu ikhlasnya hati dari semangatmu mengajari anak negeri di tapal batas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun