Sekitar tahun 1986 di perkampungan - perkampungan yang ada di kota Pare pernah musim mainan bernama “gambar slawean”. Dinamakan dengan nama demikian sebab wujud mainan bernama “gambar” tersebut dari kertas karton sebesar A4 dan di setiap lembarnya dibagi menjadi 36 kotak untuk masing-masing alur cerita, sedangkan dinamakan “slawean” ( slawean = 25an dlm bahasa jawa ) sebab harga per lembar waktu itu Rp. 25,-. Oleh sebab itu namanya jadi dipersingkat menjadi “gambar slawean”.
Kotak-kotak yang berurutan dari no. 1 s.d no. 36 itu biasanya bercerita tentang seri pewayangan, super hero dan sebuah film. Gambar umbul tsb kalau ga salah Produksi PT. Gunung Kelud karena di sebuah akhir cerita pasti ada gambar gunung yang sedang meletus. Setiap lembar gambar terdapat di dalam pasar dan bakul-bakul yang ada di kampung-kampung, dijual bertumpuk-tumpuk terkadang juga buat hadiah “pris-prisan” .
Di bagian belakang “gambar slawean” biasanya ada naskah lagu-lagu yang lagi ngetop pada waktu itu seperti lagu : teluk bayur, kemesraan, olala, di radio dll. Gambar-gambar tersebut juga dipakai permainan sama anak-anak yang ada di kota pare pada waktu itu. Diantara permainannya adalah : umbul’an, kwartet’an, dan bandhempoo, caranya begini : 2 orang pemain mempunyai 1 buah gambar buat master namanya “gaco”, lalu dua buah “gaco” dilemparkan ke atas. Bila salah satu jatuh dalam posisi ‘terbalik, berarti kalah dan membayar dengan taruhan gambar yang telah ditentukan…, ah…kota Pare alangkah indahnya kamu di waktu itu, penuh dengan kegembiraan dan kebahagiaan yang tak bisa ditukar dengan apapun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H