Mohon tunggu...
Nur Arifin
Nur Arifin Mohon Tunggu... Penulis - Pembelajar

Awardee Beasiswa Pusbindiklatren Bappenas Linkage MEP UGM - GSICS Kobe Univeristy. ASN di Badan Pusat Statistik.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Berbicara Daya Saing Indonesia di Dunia Internasional

29 November 2018   14:40 Diperbarui: 29 November 2018   14:54 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Peranan TIK dewasa ini menjadi sangat vital. Betapa tidak, dengan rata-rata pertumbuhannya selama 4 tahun terakhir mencapai 9,62 persen, TIK memiliki kontribusi 3,8 persen terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Hal ini berarti bahwa selain prospektif, TIK juga berperan penting dalam perekonomian. 

Terlebih menurut ITU, Indonesia adalah salah satu negara dengan akselerasi pembangunan TIK paling pesat di dunia. Pemerintah harus memperhatikan pembangunan dan pengembangan TIK dengan bercermin pada IP-TIK untuk mengetahui bagian yang butuh pembenahan dan bagian mana yang butuh akselerasi pembangunan. Pembangunan TIK nantinya akan sangat berguna dalam menyambut masyarakat digital yang sudah dirasa keberadaannya dari sejak saat ini.

World Economic Forum juga menyoroti 16 masalah paling krusial dalam upaya peningkatan daya saing di Indonesia diantaranya tindak korupsi, ketidak-efisienan birokrasi dan kesulitan akses finansial. Tindakan korupsi merupakan musuh bersama yang harus diberantas sehingga penyelenggaraan pemerintahan dapat bersih dan efisien. 

Sementara itu, kesulitan akses finansial memungkinkan pemerintah untuk menggenjot aliran permodalan dari pihak asing seperti Foreign Direct Investment(FDI) dengan tetap memperhatikan batasannya sehingga kelak tidak menggoyahkan perekonomian saat terjadi krisis global, misalnya.

Setelah memahami indikator daya saing Indonesia yang masih kurang baik di kancah internasional, seharusnya masyarakat beserta pemerintah bergotong-royong membenahinya. Sehingga, cita-cita Indonesia menjadi negara maju bukan sekedar mimpi di siang bolong, melainkan suatu prestasi hasil kerja bersama pemerintah dengan masyarakatnya yang cerdas. Hal ini tidak akan tercapai tanpa adanya indikator-indikator penting berupa data yang dirilis oleh lembaga independen yang bekerja secara profesional, berintegritas tinggi dan amanah dalam menjalankan tugasnya.

Nur Arifin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun