"Tulisan ini tidak hanya sebagai motivasi. Namun juga sebagai sebuah dedikasi agar kirnya bis menjadi inspirasi bagi kita dan juga generasi. Walaupun bukan nanti tapi itu pasti, semoga".
Kehidupan ini berjalan sesuai dengan kehendaknya. Sebab, bagaimana pun juga kita, tetap harus menerima segala apa yang kemudian telah tertulis tuk diselesaikan.
 Perjuangan, pengorbanan tidaklah bertumpuh dan berhenti hanya sebatas sampai disini.
Karena itu, berjuanglah. Karena perjuangan adalah "Harga Mati" dari sebuah proses kedewasaan.
Tesis.
Pada setiap kesulitan dalam menyelesaikan tesis, ingatlah bahwa, ini adalah bagian dari proses untuk menjadikanmu itu lebih baik.Â
Tesis seperti sebuah kanvas kosong, dan kau adalah senimannya. Sebab, setiap diksi yang kau urai adalah sapuan kuas yang akan menciptakan makna atas lukisan keabadian.
Maka, janganlah ragu untuk bertanya. Karena Setiap pertanyaan adalah bentuk dukungan dan jalan untuk memahaminya lebih dalam.Â
Pikirkanlah. Jadikan setiap tulisan tesismu sebagai manifesto dari sebuah perjalananmu di dunia akademis. Jadikan setiap kata adalah pernyataan bahwa, ini adalah awal dari sebuah perjalanan dan perjuangan.
Ingatlah, ketika semua ini selesai, lembar tesismu bukan hanya  lembaran kertas yang hanya bertumpuh pada formalisme. Lalu kering dari segala otentisitas yang tak bermakna. Akan tetapi, itu adalah hasil dari perjuangan dan bukti intelektual atas selama ini.
Setiap langkahmu bukan hanya sebagai  investasi untuk masa depanmu. Namun manakala sebagai sebuah bentuk inspirasi dedikasi dan juga motivasi bagi generasi.
Proses menulis tesis adalah seperti membentuk eksistensi. Di setiap diksi yang kamu sematkan, adalah bagian dari mengukir impianmu menuju gelar magister.Â
Jangan melihat tesismu sebagai beban moril. Akan tetapi sebagai bukti bahwa, kamu telah melewati dengan segala resiko yang kau punya.Â
Dan setiap halaman yang kau tulis adalah tanda dedikasi atas perjuangan dalam menapaki perjalanan panjangmu. Maka, banggakan lah dari setiap diksi yang kau sematkan dari setiap lembaran tesismu.
Karenanya, tesis yang kau tulis bukan hanya tentang tugas akhir. Bukan pula tentang karya abadi. Dan bukan juga tentang menyelami pengetahuan yang lebih dalam. Namun hal demikian adalah bagian dari manifesto perjuangan atas langkah perjalanan intelektual menuju jalan pulang. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H