Mohon tunggu...
Arifin Ilham
Arifin Ilham Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Haruskah aku bunuh diri, atau minum secangkir kopi?

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Saya Malu Menjadi Seorang Manusia

9 Februari 2024   01:09 Diperbarui: 9 Februari 2024   15:28 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kubrick.htvapps.com/htv-prod-media.s3.amazonaws.com/images/stephanie-lopez-png-highres-1474481664.png?crop=0.786xw:1.00xh;0.108xw,0&resize=900

Jumat, 19 Juli 2002 menjadi hari yang mengejutkan bagi warga amerika serikat sekaligus dunia. Bayi berumur 5 bulan meninggal dengan cara yang paling mengenaskan. Disiksa, dipukul, hingga diperkosa oleh ayah, paman, dan ibunya sendiri.

Tragedi ini terungkap ketika Stephanie (ibu Brianna) menghubungi 911 pada pukul 10 pagi, dia melaporkan bahwa bayinya mengalami kesulitan bernapas. Petugas operator pun mengintruksikannya untuk melakukan CPR sembari menunggu petugas datang. Singkatnya petugas kesehatan datang dan melarikan baby Brianna ke rumah sakit. Tapi naas nyawa Brianna tidak bisa diselamatkan.

Dokter dan staf rumah sakit tidak memerlukan waktu yang lama untuk menyadari ada sesuatu yang janggal pada baby Brianna. Tubuh bayi berumur 5 bulan tersebut dipenuhi luka lebam dan bekas gigitan. Otopsi dan investigasi pun dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian bayi yang tidak bersalah ini dan hasilnya sangat mengerikan, melampaui semua kengerian yang pernah saya bayangkan.

Hasil Otopsi

Brianna meninggal akibat cedera otak kranial, cedera ini terjadi akibat benturan keras pada kepala. Otopsi menunjukkan Baby Brianna dipukul atau dibenturkan ke benda tumpul berulang-berulang kali dalam beberapa hari terakhir. Brianna juga mengalami pendarahan pada selaput di sekitar otak dan saraf optiknya. Hal ini memperkuat indikasi bahwa gadis kecil itu telah diguncang dengan keras oleh seseorang. Selain itu, hasil otopsi juga menemukan bahwa selaput otak Brianna pernah mengalami pendarahan sebelumnya yang tidak diobati.

Terdapat setidaknya 15 gigitan pada tubuh Brianna. Dia juga mengalami patah tulang tengkorak beberapa hari sebelum kematiannya, dan dua tulang rusuknya patah yang diperkirakan terjadi dua minggu sebelumnya. Kemudian, dia menderita bucket handle meniscus tear pada paha kanan dan kiri serta di lengan kirinya. Hal ini disebabkan oleh kaki dan lengannya yang dipelintir dan ditarik secara paksa. 

Seolah semua kengerian itu belum cukup parah, otopsi juga mengungkapkan bahwa Brianna telah mengalami pelecehan seksual. 

Kronologi

https://res.cloudinary.com/jerrick/image/upload/d_642250b563292b35f27461a7.png,f_jpg,q_auto,w_720/658b7c058f2714001d49353b.png
https://res.cloudinary.com/jerrick/image/upload/d_642250b563292b35f27461a7.png,f_jpg,q_auto,w_720/658b7c058f2714001d49353b.png

Selama wawancara, Iblis Stephanie mengatakan bahwa pada malam tanggal 18 Juli 2002, malam sebelum kematian Brianna, dia meminum dua atau tiga gelas bir sebelum tertidur sekitar jam 10 malam.  Sekitar jam 7:15 keesokan paginya, Stephanie berkata dia terbangun karena Brianna menangis. Dia melihat memar di tubuhnya dan bertanya pada Andy apa yang terjadi. Dia memberi tahu Stephanie bahwa dia dan Steven "menjadi agak terlalu tangguh" bermain dengan Brianna tadi malam. 

Stephanie menerima penjelasannya dan mengembalikan putrinya yang menangis ke tempat tidurnya. Dia menjalani harinya tanpa peduli pada dunia.  

Pada pukul 9.45 pagi dia menemukan bayi Brianna dalam keadaan pucat dan tidak responsif. Setelah berdiskusi dengan ibunya (nenek Brianna) dan Iblis Andrew, dia menghubungi 911. Apa telah yang terjadi? Sesuatu yang sangat buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun