Mohon tunggu...
Arifin Ilham
Arifin Ilham Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Haruskah aku bunuh diri, atau minum secangkir kopi?

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

A Nameless Monster - Emil Sebe

12 Maret 2023   00:50 Diperbarui: 12 Maret 2023   00:54 1749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada zaman dahulu, di suatu tempat ada seekor monster yang tidak memiliki nama.

Monster itu Sangat menginginkan nama, hal itu membuatnya hampir gila.

Jadi ia memutuskan untuk memulai perjalanan untuk menemukan namanya.

78019be09ccac1d5b2324887dabf8e67-640ca4193555e4060c1a6944.jpg
78019be09ccac1d5b2324887dabf8e67-640ca4193555e4060c1a6944.jpg
Tapi dunia ini merupakan tempat yang sangat luas,

jadi sang monster membelah dirinya menjadi dua.

Yang satu pergi ke barat, lainnya pergi ke timur.

Monster yang pergi ke timur menemukan sebuah desa, 

di jalan masuk desa ia bertemu dengan seorang pandai besi.

"Tuan pandai besi, tolong berikan namamu kepadaku" ujar si Monster.

"Aku tak bisa memberikan namaku begitu saja"

"Jika kau bersedia memberikan namamu, aku akan melompat masuk ke tubuhmu 

dan memberimu kekuatan" tawar sang monster.

"Benarkah?" tanya si pandai besi "Baiklah aku akan memberikan namaku jika kau bisa membuatku menjadi kuat"

Sang monster tanpa nama pun melompat masuk ke dalam tubuh si pandai besi.

tumblr-7c90370fe5074c09527b03c1f0f11922-f9e09ff8-540-640ca8b708a8b5360f486164.jpg
tumblr-7c90370fe5074c09527b03c1f0f11922-f9e09ff8-540-640ca8b708a8b5360f486164.jpg
Si monster kini menjadi otto sang pandai besi.

Otto pun menjadi pria terkuat di desa. Namun, suatu hari

"Lihat aku, lihat aku, lihatlah seberapa besar monster di dalamku telah tumbuh"

Gigit-gigit, kunyah-kunyah, telan-telan, teguk!

Monster yang lapar memakan Otto dari dalam.

Kini ia kembali menjadi monster tanpa nama.

screenshot-493-640caf773555e443182046a4.png
screenshot-493-640caf773555e443182046a4.png
Bahkan saat dia memasuki Hans si pembuat sepatu.

Gigit-gigit, kunyah-kunyah, telan-telan, teguk!

Dia kembali menjadi monster tanpa nama.

Saat ia merasuki Hans sang pemburu.

Gigit-gigit, kunyah-kunyah, telan-telan, teguk!

Dia sekali lagi menjadi monster tanpa nama.

Sang monster pergi ke kastil untuk mencari nama yang indah

Dalam kastil, ada seorang anak yang sedang sakit.

"Jika kau memberikan namamu, aku akan memberimu kekuatan"

"Jika kau bisa menyembuhkanku, aku akan memberikannya"

Si monster pun melompat masuk ke tubuh anak itu.

Anak itu pun menjadi sehat.

Sang Raja sangat senang, "Pangeran telah sembuh! pangeran telah sembuh!"

Si monster menyukai nama anak itu.

Walaupun dia lapar, dia menahannya.

Setiap hari perutnya keroncongan, tapi dia menahannya.

Tapi, dia sangat lapar sampai dia berkata, 

"Lihat aku, lihat aku, lihatlah seberapa besar monster di dalamku telah tumbuh!"

screenshot-494-640cb5c708a8b57f933dc833.png
screenshot-494-640cb5c708a8b57f933dc833.png
Anak itu kemudian memakan raja, pelayan, dan semuanya.

Gigit-gigit, kunyah-kunyah, telan-telan, teguk!

Karena tidak ada lagi orang disana, anak itu pergi berkelana.

Dia terus berjalan dan berjalan selama berhari-hari.

Suatu hari, anak itu bertemu monster yang pergi ke barat.

"Aku punya nama, nama yang sangat bagus" ucap anak itu

Monster yang pergi ke barat bilang, "Aku tidak butuh nama. Aku bahagia tanpa nama,

kita hanya harus menerima bahwa kita monster tanpa nama".

Kemudian anak itu memakan monster yang pergi ke barat.

Dia akhirnya mempunyai nama.

Namun semua orang yang bisa memanggil nama itu telah menghilang.

Johan, 

itu nama yang indah

- Monster karangan Naoki Urusawa

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun