Mohon tunggu...
Arifin BeHa
Arifin BeHa Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan senior tinggal di Surabaya

Wartawan senior tinggal di Surabaya. Dan penulis buku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

'Surya' Masih Terus Bercahaya

14 Mei 2023   17:18 Diperbarui: 15 Mei 2023   16:57 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuundang kau ke ujung senja/ Melengkapi catatan agar bernotasi/ Membahasakan yang tersirat/ Tentang kejujuran seturut suara hati/ Kuharap kau mau meluangkan waktu tersisa...[Puisi berjudul: Menyulam Silaturahmi dikutip dari Puisi dan Kata Bijak, karya MS Sang Muham]

Saya membaca puisi itu seusai menghadiri Halal Bihal dan Reuni atau HalBilRe -yang berlangsung di Griya Bhayangkara, Sukolegok, Sidoarjo.

Undangan HalBilRe, cukup memikat. Dibuka dengan kalimat, "Silaturahmi di antara kita bukan karena hati. Bukan karena raga. Tapi karena waktu yg dilalui bersama".

Undangan yang sangat elok. Undangan itu disampaikan oleh para mantan wartawan dan karyawan Harian Surya, yang selama ini menyebut kelompoknya sebagai, ManSur: Mantan (Harian) Surya. Hal itu pula yang menarik minat, hingga membuat kaki saya ringan untuk melangkah.

Undangan diluncurkan pekan lalu, lewat pesan-chat WhatsApp Grup "Komunitas ManSur". Undangan pun disambut suka ria oleh penghuninya -yang dipastikan jarang berjumpa.

Jujur. Sebenarnya mereka -para anggota WAG Komunitas ManSur, sering berjumpa. Pagi-sore-malam. Tapi hanya sebatas di atas layar handphone. Selama itu pula cuma basa-basi. Slengekan. Melontarkan guyonan dan stiker. Paling-paling foto diri.

Aksi sebelum acara dimulai (Dok-ABH)
Aksi sebelum acara dimulai (Dok-ABH)

Kalau diantara ada yang pernah bertemu, mereka selalu menamakan: reuni tipis-tipis! Maka bisa dibayangkan betapa hebohnya ketika mereka akhirnya bertemu muka.

Menengok sejarah. Sebelum menjadi harian, koran ini terbit setiap minggu sekali. Namanya Mingguan Surya -yang dimodali Harian Pos Kota Jakarta sejak tahun 1986.

Kelompok Gramedia -penerbit Harian Kompas lantas menawari kerjasama kepada Kelompok Pos Kota untuk menjadi koran harian. Dengan keinginan menjadi koran besar -yang terbit setiap pagi, hingga hari ini.

Harian Surya terbit pertama kali di Surabaya pada tanggal 10 November 1989. Dengan jumlah karyawan sekitar 350 orang. Mulai dari wartawan, non wartawan hingga percetakan.

Karyawan Harian Surya terdiri berbagai macam suku. Dari penjuru tanah air yang tersebar dari pelosok nusantara.

Pada tahun 2023 koran Surya memasuki usia ke-34. Perjalanan waktu itu terbilang panjang. Sudah tentu wartawan dan karyawannya banyak yang pensiun.

Sebuah pesan

Halal Bihalal dan reunian yang berlangsung hari Sabtu (13/5/2023) adalah sebuah pesan: tetap semangat. Belasan tahun para ManSur berpisah. Jadi wajar kalau pada hari itu berubah menjadi sebuah taman. Tempat mencurahkan kerinduan.

Mengingat: siapa dia (Dok-ABH)
Mengingat: siapa dia (Dok-ABH)

Terdapat 4 WAG para ManSur. Ada yang bernama Komunitas Mansur. Ada Alumni Mingguan Surya. Lalu Keluarga Muslim Harian Surya, dan grup Harian Surya. Pada acara halal bihalal dan reunian, sekitar 50-an ManSur yang hadir. 

Masuk akal jika rasa kangen meledak tak bisa ditahan. Keniscayaan yang pernah hilang, kembali datang. Saling menyapa. Saling berpelukan. Memecah kesunyian di siang bolong. Membelah celah air mata.

Siang itu bagaikan melihat cermin. Harian Surya masih tetap bercahaya. Rasa kekeluargaan masih seperti dahulu kala. Menerobos batas. Walaupun semua sudah lanjut usia. Masih tetap menerima hangatnya surya!

Kami semua menyadari. Sepanjang punya niat, silaturahmi senantiasa membawa berkah. Acara halal bihalal dan reunian merupakan kegiatan gotong royong.

Mulai siang hari hingga malam hari foto-foto Halal Bihalal dan Reunian yang semula berada di dunia nyata, telah berpindah ke dunia maya. Diunggah menghiasi halaman-halaman media sosial. 

Saya juga menerima pesan WA dari teman-teman -di luar komunitas ManSur. Pada umumnya menanyakan: “Koq kita gak diundang?”.

Info itu menyebar heboh. Meskipun saya tahu, mereka tidak mungkin hadir. Tetapi menandakan, kegiatan ManSur ini mendapat perhatian banyak pihak.

Matahari mulai beringsut. Telah 5 jam kami bertemu -sejak pukul 10:00 wib. Saatnya harus berakhir. Harapan hidup sehat serta kelimpahan berkah menjadi pesan sebelum pulang. Dalam setiap langkah mengarungi hidup, doa pengiring keselamatan menyertai perpisahan. 

Akhir kata. Sesuatu yang tidak bisa dibayar dengan harga mahal adalah: semangat dan perjuangan menjalin silaturahmi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun