"Alhamdulillah, iso senam maneh. Aku iki wis kangen konco-konco (Alhamdulillah, bisa senam lagi. Saya sudah rindu bertemu kawan-kawan," kata Rachmawati dengan mata berbinar-binar.
Dia mengaku bahagia luar biasa. Akhirnya Lien Tien Kung bisa kembali dilaksanakan oleh komunitas senam di Komplek Perumahan Rungkut Barata, Surabaya.
"Karena pandemi lebih dari dua tahun senam ini terhenti. Alhamdulillah sekarang bisa dimulai lagi, " kata, Suparmin Supar, Ketua Senam Lien Tien Kung Rungkut Barata.
Memang belum semua anggota berkumpul. Baru separonya," ujar Ketut Sudiasa, Wakil Ketua perkumpulan itu menambahkan.
Lien Tien Kung merupakan senam kesehatan yang manfaatnya telah dirasakan langsung.
Melalui metode senam yang melatih pusat sistem hormon (hipotalamus) itu akan mengelola seluruh sistem peredaran darah, sehingga keseimbangan akan terbentuk jika rutin berolahraga Lien Tien Kung.
Manfaat senam ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang berhubungan dengan darah seperti diabetes, darah tinggi, asam urat, stroke, leukimia, ambeien dan solusi bagi penyakit lainnya.
Terapi tersebut bisa digunakan sebagai pengganti obat. Terutama penyakit yang dianggap kronis bisa sembuh dengan mengikuti terapi secara teratur.
Komunitas senam di Rungkut Barata berjumlah sekitar 50 orang. Dalam satu minggu mereka berlatih dua kali: hari Selasa dan Jumat.
Tetapi setelah pandemi latihan berkurang menjadi hanya satu kali, yaitu pada hari Selasa.
Waktu berlatih pun tidak terlalu lama. Hanya sekitar 45 menit. Setelah berlatih senam, komunitas melanjutkan acara senam yang diiringi musik.
Tempat berlatih memanfaatkan fasilitas umum berupa lapangan yang di berada di wilayah RT 07.
Komunitas Lien Tien Kung Rungkut Barata tak cuma berlatih senam. Mereka, adakalanya mengunjungi tempat-tempat wisata di Surabaya.
"Supaya tidak jenuh, kami juga piknik ke beberapa destinasi wisata di Surabaya," kata Rachmawati, selaku pemegang kas komunitas ini.
Di sela-sela waktu latihan pengurus senam juga memberikan makanan dan minuman ekstra. Cara menyajikan diatur waktunya agar tidak membosankan.
Darimana biayanya?
Setiap anggota atau peserta senam menabung sebesar Rp 10.000. Uang tersebut dikumpulkan untuk membayar dua orang instruktur.
Para instruktur tadi merupakan pelatih professional dari luar Rungkut Barata.Â
Menurut Rachmawati, besaran biaya tabungan sebenarnya suka rela dari anggota. Biaya piknik juga diambilkan uang tabungan tersebut.
Warga di sekitar lapangan setiap hari Selasa pagi ikut senang. Suara gegap gempita dari peserta senam.
"Rungkut Barata: "Sehat, semangat bahagia"
"Lien Tin Kung...Jaya!"
Demikianlah yel-yel yang diteriakkan sebelum memulai senam. Teriakan tersebut seolah-olah memberi semangat.
Senam Lien Tien Kung sudah kembali bersemi. Pandemi mulai pergi. Senam Lien Tien Kung melewati jalan menikung.
