Waktu itu, Errol Jonathans -Direktur Utama Suara Surabaya (SS) Media, sebagai entitas penyelenggara JTF sejak 2011, mengatakan, regenerasi musik jazz sedang terjadi.
Penampilan Jazz Traffic All Stars yang berisi musisi-musisi senior seperti Indra Lesmana, Idang Rasjidi, Dewa Bujana, dan Syaharani, serta musisi muda seperti Sri Hanuraga, Indra Gupta, dan Sandy Winarta menampilkan pertunjukan Tribute to Bubi Chen.
"Ini akan menjadi momen spesial di JTF 2018. Bubi Chen adalah ikon jazz Tanah Air yang berperan besar mengasuh program Jazz Traffic di Radio Suara Surabaya selama kurang lebih 25 tahun," ujarnya.
Sejak 1985 silam, Bubi Chen dengan program Jazz Traffic, terbilang paling konsisten memikirkan regenerasi musisi jazz Tanah Air.
Melalui jazz traffic, perjuangan Bubi Chen meregenerasi musik jazz cukup panjang. Edukasi dan sosialisasi dimulai dengan mengenalkan jazz rock dan fussion sebagai pendekatan kepada anak muda.
Pelan-pelan, program ini mulai mengenalkan apa itu jazz mainstream, jazz alternatif, serta genre-genre jazz yang bisa dikatakan lebih "serius", dan mulai bisa diterima khalayak musik Surabaya.
Bahkan ketika JTF pertama kali diselenggarakan pada 2011 seolah menjadi wujud cita-cita Bubi Chen mengenalkan musik jazz kepada pecinta musik di Surabaya. Padahal saat itu kondisi fisiknya mulai menurun, tampil untuk merayakannya.
Bubi Chen sudah sakit. Beliau tampil di panggung JTF pertama itu dengan kaki yang sudah diamputasi.
Jazz Traffic All Star Tribute to Bubi Chen seolah menjadi perwujudan mimpi Bubi Chen untuk memunculkan generasi-generasi baru musik jazz di Tanah Air.
Misi JTF salah satunya adalah membangun daya apresiasi masyarakat terhadap musik jazz. Seiring bergulirnya perhelatan JTF dari tahun ke tahun, daya apresiasi itu sudah mulai terbangun.
Hari ini, 16 Februari 2022. Sepuluh tahun dari kepergian mendiang Bubi Chen. Publik merasa seakan-akan ikut berziarah rasa lewat musik jazz.