Saya terlibat menjadi Steering Committee (SC) dan Organizing Committee (OC) Surabaya Academy Award. Saya mencari tahu tentang sosok Cak Kartolo. Menggali riwayatnya. Lalu mengundang Cak Kartolo Cs tampil menghibur di puncak acara. Saya dan rekan-rekan 'menjaga rahasia' agar Cak Kartolo Cs tidak boleh tahu kalau dia akan mendapat penghargaan itu.
Yang kedua, saya bertemu lagi tahun 2012. Saat itu H. Harmoko -Menteri Penerangan RI 1983-1998, akan mengadakan haul wafatnya orangtua beliau di Kertosono. Saya diminta menghubungi Cak Kartolo, untuk menghibur di acara tersebut.
Hari Jumat (7/2/2020) siang, mendung menggantung di atas langit kota Surabaya. Ning Tini, istri Cak Kartolo duduk di beranda sebuah rumah di Jl. Ubi no 12, Wonokromo. Mengenakan daster warna merah bermotif batik, matanya mengarah ke seberang. Cak Kartolo sang suami duduk di sebuah warung tenda.
Lalu lintas menjadi agak terganggu. Beberapa Anggota Kepolisian dan Satpol PP Kota Surabaya mengatur supaya rapi. Warga masyarakat di sekitar ikut keluar rumah. Ini hari kedua, dimulainya syuting film: Kartolo Naik Terangbulan.
"Saya ikut senang. Ikut bangga. Baru sekarang Cak Kartolo menjadi pemeran utama. Menjadi tokoh sentral dalam film layar lebar," tutur Ning Tini. Saya duduk di sebelahnya. Mendengar cerita mengenai masa lalunya. Kehidupan antara Ning Tini dengan Cak Kartolo.
Di samping saya, berdiri Juliantono Hadi, Kepala Sekolah SMK Dr. Soetomo Surabaya. Sesekali melihat ke atas langit. Kemudian sibuk mengatur kru film, yang sebagian besar adalah murid Smekdor's -nama beken SMK Dr. Soetomo.
Anton -sapaan akrab Juliantono Hadi bersama M. Ainun Ridho kembali melakukan kolaborasi. Sebelumnya, pada tahun 2019 mereka berdua terlibat pembuatan Film Jack.
Antara Anton dengan Ainun Ridho sudah terjalin kesamaan ide. Dalam film Jack maupun di film barunya Anton bertindak sebagai produser eksekutif. Sementara M. Ainun Ridho menjadi sutradanya.
Masing-masing sudah klik beneran. Ide mereka berdua sama-sama baik. Sama halnya dengan Jack, film tentang Cak Kartolo juga mengangkat budaya lokal Surabaya.