Seorang kawan, pernah cerita. Belakangan ini banyak masjid yang berdiri anggun, cantik nan megah. Namun sekitarnya masih ditemukan warga kondisi ekonominya jauh di bawah kewajaran. Tak sedikit, masjid berada di tanah yang lapang, tapi miskin produktivitas.
Masjid dan Orang MudaÂ
Sekarang saatnya membangun keyakinan, orang muda adalah masa depan dan masjid adalah pusat peradaban. Dari keduanyalah kondisi ekonomi, politik, budaya, sosial, dan yang lain diharapkan tumbuh lebih baik.
Pemuda memiliki elan vital dalam memperjuangkan apapun yang dikehendakinya. Mendikte pemuda dalam berkarya apalagi berniat membendungnya adalah bentuk kesia-siaan belaka.
HM Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI yang juga Ketua Umum DMI pernah bilang, Indonesia memiliki kurang lebih 800.000 masjid dan mushola. Kata Jusuf Kalla jumlah itu, terbesar di seluruh dunia. Rasanya hampir tak sulit menemukan masjid di semua wilayah. Selalu dijumpai masjid sekalipun umat Islam disana minoritas.
Jika masjid-masjid tersebut mempunyai program memakmurkan jamaahnya. Memakmurkan wilayah sekitarnya. Maka segala perubahan yang kita mimpikan akan segera terwujud.
Masalah ekonomi dan kesenjangan sosial seperti kemiskinan yang tak pernah habis kita bicarakan perlahan-lahan akan semakin berkurang. Masjid menjadi wadah pemuda untuk berekspresi secara positif. Masjid Al Muslimun sudah mempersiapkan generasi muda penerus. Mereka selalu semangat. Selalu merawat. Siap menjadi pusat, peradaban Islam.
Anda belum pernah singgah ke Masjid Al Muslimun? Sekali tempo silakan berkunjung. Banyak aktivitasnya. Orang muda, dari beragam pengalaman sudah mulai tampil. Dua acara di atas, yang saya sampaikan di awal tulisan, merupakan kontribusinya.
Masjid Al Muslimun wadah pengembangan budaya dan ilmu pengetahuan. Ayo datang dan berkunjung. Masjid Al Muslimun terus membangun. Sudah banyak kemajuan, lho.
Tulisan terkait Masjid Al Muslimun:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!