Potongan dialog ini cukup menggambarkan. Seperti apa "kolotnya" masyarakat dalam beragama. Perbedaan agama bukan dipandang sebagai suatu hal yang baik. Dalam menghadapi perbedaan agama masih terbiasa mengedepankan prasangka.
Perbedaan keyakinan ini oleh Sutradara film JACK, M Ainun Ridho dikemas apik. Ridho berhasil mengungkapkan tema dasar dalam ide film ini. Tentang problem toleransi!
Satu lagi. M Ainun Ridho berhasil menyakinkan. Surabaya memiliki kekayaan. Segala macam suku, etnis, dan agama ada di Surabaya. Sikap toleransi warganya, kata Ridho, menjadi contoh besar toleransi di Indonesia.
"Film JACK secara lengkap menonjolkan Surabaya. Saya berani klaim ini yang pertama. Ke depan pasti banyak yang tertarik untuk mengambil film dengan latar Suroboyoan,"ujarnya.
Peran besar Smekdor's
Setelah diputar terbatas hanya di Layar Jaringan XXI Ciputra World Surabaya, film JACK akan dirilis secara nasional pada Kamis (16/5/2019).
Film JACK Suroboyo banget. Sangat kental dengan karakter Suroboyoan. Mulai dari kru. Bintang filmnya. Termasuk bahasa dan dialog yang digunakan. Gaya khas Arek Suroboyo.
"Meski menggunakan dialog khas Surabaya, penonton cukup hepi. Karena sudah dilengkapi teks bahasa Indonesia" ungkap Juliantono Hadi, Excecutive Producer 2 Film JACK.
Juliantono Hadi boleh berbangga diri. Mengapa? Inti kru film JACK, merupakan siswa kelas 1 dan kelas 2 SMK Dr. Soetomo yang mempunyai jurusan Perfilman dan Multimedia.
"Kru yang mengerjakan film ini 90 persen juga diambil dari anak-anak muda Surabaya. Khususnya siswa SMK Dr Soetomo yang mendukung penuh produksi film ini," tutur Juliantono yang juga Kepala SMK Dr. Soetomo Surabaya.