Umrah Gratis
Sebenarnya saya tidak fanatik sebatas Go-Jek. Pernah juga berkenalan dengan Agus Yulianto (46th), pengemudi Grab. Agus tengah antre suntik meningitis di Kantor Kesehatan Pelabuhan di Perak Surabaya, 12 Februari 2018. Ceritanya, lelaki asal Blitar (Jawa Timur) ini mendapat hadiah Umrah secara gratis.Â
Dengan jujur Agus mengakui, sebenarnya dia sedang galau. Sepanjang tahun 2017 ujian dan cobaan silih berganti menyapa hidupnya. Agus pun lantas bekerja serabutan. Pekerjaan mengemudi taksi hingga sopir truk trailer ia jalani demi menutupi kebutuhan hidup keluarganya.
Tanggal 8 November 2017, Agus mendaftar sebagai pengemudi Grab di Surabaya. Baru berjalan 9 hari kerja, tiba-tiba dia menerima pesan WhatstApp dari nomor kantor induk. Isinya, "Anda mendapat panggilan ke Baitullah".Â
Semula sempat ragu terhadap kebenaran isi pesan tersebut. Agus merasa mantab setelah pada 8 Januari 2018 memperoleh pesan susulan dari nomor yang sama dengan tulisan: "SELAMAT Anda terpilih untuk #GrabUmrah.
Rezeki sering kali datang tanpa diduga. Agus Yulianto mengucapkan syukur. Di balik cobaan hidup yang dialami, ternyata ada berkah dan hikmah. 10 Maret 2018 Agus berangkat Umrah lewat Jakarta, bersama 10 rekan-rekannya yang terpilih. Seluruh biaya ditanggung oleh Grab, perusahaan tempat dia bekerja.Â
Rezeki halal
Kisah ojek online berlanjut, sampai kemudian saya bertemu pengemudi Go-Jek, pada Malam Minggu lalu (Sabtu, 1/12/2018). Vedi Irawan, bertampang ramah, usianya menginjak 27 tahun. Malam itu, baru pertama kali Vedi menyandang predikat sebagai "tukang ojek". Bahkan, saya orang kedua yang dia antar.Â
Seperti pengemudi ojek online pada umumnya, Vedi sudah mempunyai pekerjaan tetap. Dia karyawan bagian dapur di Rumah Sakit Husada Utama, Surabaya. Tugasnya cukup mulia. Menyediakan menu masakan untuk keperluan makan ratusan pasien. Vedi menakar semua kebutuhan gizi sesuai kondisi penderita. Lulusan SMK Perhotelan Satya Widya ini sedikit pun tidak boleh keliru. Sekali lengah dalam penyajian bisa berakibat fatal pada kesembuhan pasien.
Vedi Irawan mengaku sangat bersemangat meraih rezeki -yang menurut dia, halal untuk dinikmati bersama keluarganya. Dinikmati bersama keluarga? Ya, selain sudah membina rumah tangga, Vedi juga ikut menanggung kebutuhan orangtuanya. Vedi bersama istrinya menempati rumah kos di Ketintang, sedangkan ibu dan bapaknya tinggal di daerah Ampel Surabaya.Â