Mohon tunggu...
Arifin BeHa
Arifin BeHa Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan senior tinggal di Surabaya

Wartawan senior tinggal di Surabaya. Dan penulis buku.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mengurai Kesabaran Lewat Tendangan Salto

29 Mei 2018   14:25 Diperbarui: 29 Mei 2018   14:38 1134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Santri Pondok Pesantren dalam

Tendangan salto kaki pemain Real Madrid, Gareth Bale berbuah gol. Lewat dua gol persembahan Bale dan satu gol dari Benzema mengantarkan Real Madrid menjadi juara Liga Champions 2018 setelah membekap Liverpool pada laga final di Kiev -Ukraina (Minggu, 27/5/2018).

Tendangan serupa  juga lahir dari bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, ke gawang Juventus, Rabu (4/4/2018). Tendangan salto Ronaldo tercatat sebagai salah satu gol terindah pada Liga Champions. Meski hanya satu detik, tendangan itu terlahir dari sebuah proses panjang yang penuh pengorbanan.

Bintang asal Portugal ini bisa melakukannya karena dia lebih dulu membentuk tubuhnya. Ia disiplin melatih otot-otot di bagian atas pinggang dan otot-oto kaki. Ronaldo mampu menghasilkan daya lontar yang setara dengan kekuatan lompat seekor cheetah.

Dedikasi dan kerja kerasnya membuahkan momen satu detik yang bersejarah. Kepada media Ronaldo mengaku sudah menunggu momen untuk bisa mencetak gol seperti itu. Seketika pula pesepak bola dunia melontarkan pujian. "Jika Anda kurang berlatih dan nekat mencoba, punggung Anda bisa patah". Meski melompat sangat tinggi, Ronaldo mampu mendarat sempurna dengan punggungnya.

Latihan keras menjadi gaya hidup pemain berjuluk "CR7" ini. Ia memaksa diri untuk melatih otot sejak bangun tidur di pagi hari. Lalu ia mengombinasikan latihan lari dan bebab demi mempertahankan kekuatan dan stamina. Untuk menjaga kebugaran ia sangat ketat mengatur pola makan dan minum, termasuk tidak tidur larut malam.

Setiap atlet pasti memiliki rahasia untuk sukses. Mulai dari menjaga pola makan, istirahat, hingga melakukan latihan ekstra. Satu dari banyaknya atlet kelas dunia yang sukses dalam kariernya adalah petinju kelas dunia Muhammad Ali.

Angelo Dundee, pelatih dari Ali mengatakan, Ali orang pertama selalu datang lebih awal di tempat latihan. Kemudian, dia akan menjadi orang terakhir yang meningalkan tempat latihan. Muhammad Ali berlatih selama enam kali dalam seminggu.

Petinju kelas wahid ini sering berlari ke apartemennya usai berlatih. Padahal, jarak dari tempat gym ke apartemennya pun terbilang jauh, yakni 11.2 km. Namun, bukan masalah bagi dirinya. Sebab, Ali sangat mencintai lari. Dia percaya latihan keras penting demi mencapai kesuksesan di atas ring.

***

Pernahkah Anda bertanya, apa yang membuat olahragawan sukses hingga menjadi pemenang kelas dunia? Jawabnya, sabar!

Sumardi Herlambang (sudah almarhum), ustadz yang intens mengkaji tema-tema pokok Al-Qur'an melalui pendekatan kesejarahan dan kefilsafatan, pernah membahas tentang sabar dan kesabaran. Perilaku sabar tidak selalu identik dengan sikap diam, menganggap segala yang didapat merupakan takdir, atau bahkan terkesan menerima apa adanya.

"Tuhan bisa memakai sesuatu yang tampaknya buruk untuk menyalurkan kebaikan. Di balik kepahitan dan penderitaan tersimpan mutiara kehidupan" tulis Sumardi dalam buku I'tibar (Mardi Publishing House, 2009).

Masuk akal jika para olahragawan sungguh-sungguh sabar dalam berlatih. Di dalam kesabaran adakalanya dia berlatih memukul lawan. Dalam sepak bola harus mengerti caranya "menghabisi" lawan lewat tackling, mencegah lawan agar tidak memasukkan bola ke gawang.

Dalam bertinju tidak sekadar memukul ringan-ringan. Petinju kelas berat harus mempelajari taktik dan cara pukulan hook -pukulan beruntun kanan-kiri. Dengan kesabaran berlatih, Muhammad Ali dapat melancarkan pukulan "mematikan" itu hingga lawan-lawannya dibuat KO.

Sabar dan kesabaran memiliki nilai tertinggi bagi sebuah ikhtiar. Bukan pada hasil, bukan jumlah pukulan dan tendangan yang jadi hitungan, melainkan bagaimana Anda melakukannya. Hidup bukan hanya sebuah sport. Hidup adalah juga sebuah kegiatan, dan gaya hidup.

Sabar dan kesabaran salah satu manifestasi dari keruhanian manusia yang esensial. Dan dalam sport, tidak menang -juga tidak kalah karena sukses atau kegagalan orang lain.

Sabar dan kesabaran lalu menjadi sebuah konsep besar. Tak ada kemenangan yang lebih besar bagi seorang manusia daripada apa yang dimenangkan dengan tangan dan kakinya sendiri.

Perang zaman Nabi

Dalam sebuah riwayat disebutkan Allah secara tegas pengizinan perang bagi kaum Mukminin. Namun perang dalam Islam adalah peperangan dengan bimbingan ilahi bukan untuk menindas yang lemah dan menampilkan superioritas. Karakter sabar dan kesabaran berada ditengah-tengah peperangan.

Rasulullah Muhammad Saw dalam peperanganya berkeinginan kuat untuk tidak menumpahkan darah musuhnya. Beliau mempersiapkan hal itu dengan sebaik-baiknya. Sekiranya orang-orang mempelajari Islam sebelum mereka mengambil sikap, niscaya mereka tahu bahwa syariat Islam adalah syariat yang penuh kasih sayang. Dalam suasana perang pun Nabi berpesan agar menjunjung karakter sabar.

Kelompok Pengajian Wanita sudah terlatih sabar melayani buka puasa bersama (Dok Pribadi)
Kelompok Pengajian Wanita sudah terlatih sabar melayani buka puasa bersama (Dok Pribadi)
Kehidupan menyediakan begitu banyak kesempatan kepada manusia untuk bisa bertumbuh. Mungkin Si Fulan tak menyadari atau belum sadar, setiap pagi ketika bangun tidur selalu memiliki peluang menjadi pribadi yang lebih baik dari hari sebelumnya. Yang menjadi pertanyaan, apakah Si Fulan memang punya komitmen bertumbuh melalui tingkat demi tingkat.

Puasa Ramadan 1439 H momentum tepat kembali berlatih sabar dan kesabaran berlatih. Karakter sabar dan kesabaran salah satunya harus berani bertindak keras dan berlaku tegas. Dicatat, yaa...!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun