Mohon tunggu...
Arifin BeHa
Arifin BeHa Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan senior tinggal di Surabaya

Wartawan senior tinggal di Surabaya. Dan penulis buku.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kehangatan Laut Merah Bersenandung Kisah Nabi Musa

22 Maret 2018   23:27 Diperbarui: 23 Maret 2018   08:27 3112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu dari 12 mata air yang masih aktif (Dok Pribadi)

Esksodus

Akhirnya Musa diperintah Allah agar eksodus (keluar) dari Mesir. Musa menyiagakan orang-orang Israel -Bani Israil umat Nabi Musa, untuk sebuah perjalanan panjang mengikuti arah matahari terbit menuju tanah suci di Palestina. Persiapan untuk memulai perjalanan panjang berlangsung selama empat hari.

Salah satu dari 12 mata air yang masih aktif (Dok Pribadi)
Salah satu dari 12 mata air yang masih aktif (Dok Pribadi)
Bulan kedua terakhir dalam penanggalan Mesir kuno bertolaklah Musa bersama rombongan. Terik matahari dan udara panas pantulan padang gurun merupakan rintangan berat. Perjalanan tersebut amat melelahkan. Namun berkat rahmat dan kasih sayang Allah, maka kaum nabi Musa telah Dia beri karunia awan yang menanungi mereka sepanjang perjalanan.

Firaun dan bala tentara Mesir bersenjata lengkap di atas kereta perang membuntuti dari belakang. Pengikut Musa dicekam rasa takut yang hebat, bahkan hampir putus asa. Di hadapan mereka hanya ada lautan yang tidak mungkin diseberangi, kecuali dengan alat pengangkut. Sedangkan di belakang ada tentara Firaun siap membantai.

Dari kejauhan mereka menyaksikan kepulan debu tebal yang ditimbulkan kereta-kereta perang. Itulah Firaun bersama bala tentara Mesir. Di sebelah barat berdiri kokoh Jabal Ganefa, sementara orang-orang Bani Israil dan Musa terjepit di kawasan pertemuan Danau Murra Besar dan Danau Murra Kecil.

Risalah buku "Musa Versus Firaun" (Lentera Hati-2011) menuliskan, bahwa Musa bersama sekitar 6.000 orang seolah tidak ada pilihan, selain dua hal yang sama-sama tidak mereka kehendaki: mati di tangan Firaun atau tenggelam di laut!

Keadaan kian kritis dengan semakin dekatnya bala tentara Firaun. Orang-orang Bani Israil dapat melihat secara jelas kereta-kereta perang bergerak cepat menuju ke arah mereka. Demikian pula Firaun dan tentaranya bisa melihat rombongan besar pimpinan Nabi Musa.

Orang-orang dari kelompok Nabi Musa panik. Masing-masing dicekam rasa takut yang luar biasa. "Kita benar-benar akan tersusul", ujar para pengikut Musa. Tetapi Musa  berusaha menenangkan mereka. Ia pun menjawab ketakutan kaumnya : "Sekali-kali tidak (akan tersusul ), sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia  akan memberiku petunjuk kepadaku (menuju keselamatan)" --QS 26:62.

Musa tidak tahu perihal peristiwa yang bakal terjadi di masa depan. Hanya saja ia yakin sepenuhnya Allah pasti akan menyelamatkan dirinya dan para pengikutnya, tanpa diketahui bagaimana penyelamatan itu terjadi. Bala tentara Mesir tinggal tunggu aba-aba Firaun, sementara Musa dan kawan-kawan terus terjebak ke timur.

Menjelang matahari terbenam, mereka tiba di lepas pantai yang berhadapan dengan laut. Saat itulah mukjizat terjadi. "Pukullah dengan tongkatmu laut" Maka terbelahlah laut...dst(QS.26:63-68). Demikianlah, Musa melintas di atas jalan menyusul terbelahnya Laut Merah diikuti orang-orangnya. Dan Allah menenggelamkan para pengejarnya, termasuk Firaun.  

Duabelas Mata Air

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun