Hari ini merupakan hari tanpa bayangan. Selasa (20/3/2018) pukul 23.15 WIB, Matahari akan tepat berada di atas garis khatulistiwa. Posisi itu membuat daerah di sepanjang khatulistiwa akan kehilangan bayang-bayang saat Matahari tepat berada di atas kepala. Sayangnya di Indonesia pas malam hari.
Astronomi menggolongkan ekuinoks sebagai peristiwa langit yang terjadi secara teratur dengan keistimewaan tersendiri. Sebagai peristiwa yang teratur, maka dalam setiap tahun Tarikh Umum selalu tersedia dua kejadian ekuinoks. Yakni ekuinoks pertama (vernal equinox), atau ekuinoks musim semi, yang terjadi di antara tanggal 19, 20 atau 21 Maret.
Sedang peristiwa ekuinoks kedua (autumnal equinox), atau ekuinoks musim gugur, yang terjadi antara tanggal 21, 22 atau 23 September. Ini ekuinoks kedua. Selain sebagai penanda waktu dalam berbagai kalender, peristiwa ekuinoks juga menjadi penanda bagi rutinitas perubahan musim.
Ibnu Yunus ialah astronom muslim terkemuka. Ibnu Yunus lahir di kota Fustat Mesir pada sekitar tahun 950-1009 M. Berkat buah pikir Ibnu Yunus kita bisa melihat bulan, menemukan planet, merasakan teknologi informasi melalui satelit.
Nama lengkapnya ialah Ibnu Al Hasan Ali Abi Syaid Abd Al Rahman ibnu Ahmad Ibnu Yunus Al Sadafi Al Misri. Ia mengembangkan ilmu pengetahuan seperti astronomi, matematika, dan astrologi di bawah lindungan kekhalifahan Fathimiyyah di Kairo pada 969 M.
Semua kemajuan komunikasi, astronomi teknologi hingga penjelajahan luar angkasa tidak akan tercapai tanpa buah pikirnya. Tidak berlebihan jika Ibnu Yunus menjadi pionir ilmu astronomi yang sesungguhnya. Ia meninggal pada tahun 1009 M. Seluruh buah karya Ibnu Yunus kini menjadi rujukan bagi peneliti modern abad ini.
Dua Benua
Mesir dijuluki sebagai pusat peradaban dunia pertama (Ummuddunya). Mesir adalah bangsa yang besar. Negeri yang dialiri dengan keelokan sungai Nil-nya itu menyimpan banyak sejarah dan peradaban kuno umat manusia.
Beragam julukan disematkan pada negeri ini; Negeri Seribu Menara, Negeri Para Nabi, Negeri Kinanah, Negeri Fir'aun, Negeri Musa. Mesir juga banyak terdapat jejak-jejak sejarah peninggalan masa lalu; Piramida dan Sphinx, Benteng Shalahuddin, Masjid Jami' Ath-Thuluni, Masjid Jami' Al-Azhar dengan kampusnya yang sangat terkenal.
Kisah Fir'aun diabadikan di dalam Al- Qur'an. Fir'aun sangat melampaui batas sebab mengaku sebagai Tuhan. Dia kemudian ditenggelamkan Allah di Laut Merah saat mengejar Nabi Musa dan kaum Bani Israel. Pada zaman raja raja Mesir sebelum Fir'aun , Mesir sudah  memiliki kebudayaan tinggi. Dibangunnya Pyramid yang cukup tinggi sebagai tempat pemakaman raja raja tempo dulu, salah satu bukti budaya Mesir kuno yang masih tetap dapat dinikmati hingga saat ini. Mesir mampu menguasai teknologi canggih.
Dalam Al -Qur'an nama Mesir disebut dengan jelas sebanyak lima kali. Satu di antaranya firman Allah:
"Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya: "Ambillah olehmu berdua beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu tempat shalat dan dirikanlah olehmu sembahyang serta gembirakanlah orang-orang yang beriman"( 10:87 ).
Salah seorang yang merasa gembira sebagaimana tertulis dalam ayat tersebut adalah saya. Awal bulan Maret 2018 lalu saya berada di Mesir. Negara ini unik karena sebagian wilayahnya berada di benua Afrika, dan sebagian lagi melintasi benua Asia.
Dua benua itu sekaligus dapat dinikmati ketika melintasi sebuah terowongan di bawah Terusan Suez. Terowongan ini dinamakan, Ahmad Hamdi.Ketika mencermati Mesir, kata seorang teman, juga harus dilihat persentase antara muslim dengan non muslim dan sejarah pergulatan islam militan dengan kalangan sekuler.
Kawan saya menulis pesan melalui WhatsApp, "Sampean jangan gumun lihat kasino 24 jam dan tari perut. Orang Mesir  juga gumun pertama ke Jakarta. Mayoritas islam lha kok gini Indonesia..."
Hehehe...boleh juga pendapatnya.
Saya memang menulis di Instagram; Di hotel Hilton Taba, Mesir ada kasino dan musik dengan penyanyi berkostum cekak. Eh, pagi hari sewaktu sarapan kasino itu masih tertulis open. Buka 24 jam, rupanya...
Mesir mengalami berbagai masa. Mulai dari masa Fir'aun, Yunani, Islam, penjajahan Inggris, dan Prancis. Pada masa Islam sendiri, Mesir mengalami masa Syi'ah, Suny, Fathimiyahh, Ayyubiah, Mamaluk, dan seterusnya. Kondisi tersebut mempengaruhinya hingga beberapa abad terakhir.
Dunia Internasional mengenalnya sebagai salah satu pusat keilmuan Islam yang tetap eksis dan unik. Berbagai macam aliran pemikiran mendapatkan tempat untuk berkembang, dan pada gilirannya melahirkan ulama-ulama, intelektual serta cendikiawan yang bervariasi.
Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir dikenal sebagai universitas tertua, tidak hanya di dunia Islam, namun juga di seluruh dunia. Al-Azhar tadinya sebuah masjid. Kemudian berkembang menjadi sebuah universitas besar yang sampai sekarang masih berdiri megah. Nama Al-Ahzar di ambil dari Al-Zahra, nama putri Nabi Muhammad SAW Fatimah Al Zahra, dan istri Ali Ibn Abi Thalib.
Bubaran sholat Jumat di Masjid Al_Azhar (2/3/2018) polisi bersenjata lengkap bertebaran di komplek itu. Banyak juga petugas berpakaian preman juga berjaga-jaga. Tetapi di dalam masjid kejadian sebaliknya, seorang jamaah Indonesia rombongan ziarah asal Bandung, kehilangan tas berisi paspor dan uang ketika sedang melaksanakan sholat Jumat.
Secara politik situasi keamanan di Mesir saat ini tidak menentu. Beberapa kendaraan lapis baja bersiaga di mana saja. Perjalanan menuju tempat hiburan Alexanderia selalu ada tank warna cokelat parkir di tepi jalan.
Belakangan ini foto Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi menghiasi poster dan spanduk yang ada di sudut-sudut Kota Kairo. Boleh dibilang mendominasi karena hampir tidak ditemukan poster pesaingnya. Jangan-jangan Sisi itu calon tunggal?
Apa pun yang sedang terjadi, sejarah Mesir terus mengalir....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H