Mohon tunggu...
Arifin BeHa
Arifin BeHa Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan senior tinggal di Surabaya

Wartawan senior tinggal di Surabaya. Dan penulis buku.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Catatan Perjalanan, Bumi Syam Terbukti Negeri yang Diberkahi (5-Selesai)

18 Maret 2018   08:29 Diperbarui: 18 Maret 2018   09:09 1828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa terasa dua jam sudah memasuki Palestina sejak dari Border Taba, wilayah perbatasan Mesir. Siapa sangka saya dan rombongan ziarah ManayaIndonesia melakukan perjalanan melintasi pemandangan hijau nan sejuk.

Sepanjang jalan di kanan dan kiri terlihat green house. Di dalamnya terdapat macam-macam tanaman. Banyak diantaranya sayur brokoli atau paprika serta tanaman buah zaitun dan tanaman buah tin. Ada kalanya kami menyaksikan kebun kurma tertata rapi. Semuanya menandakan usaha pertanian yang dikelola secara baik di tengah lahan subur.

Ini hal yang luar biasa setelah sehari sebelumnya pandangan mata terus dimanjakan dua warna dominan, biru langit dan cokelat keemasan dari gurun, tebing, dan bukit bebatuan. Jangan dikira di antara gelombang gurun, tebing, dan bukit bebatuan tidak memiliki keunikan. Terdapat banyak jejak sejarah para nabi. Termasuk makam para nabi.

Masuk wilayah Palestina keadaan telah berubah drastis. Memang masih ada tebing dan bukit yang berada di sisi kiri. Tetapi kalau menoleh ke sebelah kanan kita bakal melihat lautan yang terkenal, yakni Laut Mati. Pemandangan ini mirip daerah Pantura Asembagus, Situbondo. Atau Kecamatan Lasem di Rembang.

Palestina memiliki kedudukan istimewa di lubuk hati setiap muslim. Palestina adalah tanah suci yang diberkahi sebagaimana disebutkan dalam beberapa ayat Al Quran. Belakangan ini viral di jagad maya slogan #SavePalestina #JanganPernahTakutKeBaitulMaqdis dan sebagainya.

Di dalam Al Quran disebutkan,

"Dan ingatlah ketika kami berfirman, masuklah ke negeri ini (Baitul Maqdis), maka makanlah dengan nikmat (berbagai makanan )yang ada di sana sesukamu. Dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, dan katakanlah "bebaskanlah kami (dari dosa- dosa kami), niscaya Kami ampuni dan Kami akan menambah (karunia) bagi orang orang yang berbuat kebaikan ", ( QS Al Baqoroh 58 )

Masih banyak ayat-ayat lainya yang menunjukkan terkait keberkahan dan kesucian tanah Palestina. Allah membuktikan Bumi Syam ini sebagai negeri yang diberkahi. Para ahli tafsir menjelaskan, yang dimaksud "ke negeri yang Kami telah memberkatinya" yakni negeri Syam (Yordania, Syria, Lebanon, dan Palestina). 

Menyinggahi beberapa kota di Palestina tanda-tanda keberkahan itu terbukti. Kesuburan merata di mana-mana. Komplek Al Aqsa terdapat pasar untuk melayani kebutuhan sehari-hari warga Jerusalem selalu tersedia sayur mayur. Buah delima besar-besar membuat terkesima. Turis asing dari mancanegara berhenti membeli atau sekadar melihat-lihat.

Sayur dan buah selalu tersedia di rumahmakan (Dokumentasi pribadi)
Sayur dan buah selalu tersedia di rumahmakan (Dokumentasi pribadi)
Setiap kami makan baik di hotel atau di kedai makan, senantiasa ada salad sayur, ada asinan terdiri dari buah tin dan zaitun yang tersedia sebagai jamuan. Kentang diolah menjadi macam-macam hidangan. Saya dan kawan-kawan dibuat terpesona manakala menjumpai kios bunga kaktus. Seolah-olah berada di Kota Batu, Jawa Timur.

Ekspor Stroberi dan Zaitun

Ketika mampir ke Kota Jericho awal kami singgah sebelum menuju Jerusalem saya menyaksikan seorang petani berada di ladangkebun tengah menggembala domba. Saat ini produk susu memang sedang melimpah.

Pertanian dan peternakan di Kota Jericho (Dokumentasi pribadi)
Pertanian dan peternakan di Kota Jericho (Dokumentasi pribadi)
Tepat di atas petani itu terdapat fasilitas wisata kereta gantung di atas gunung. Namanya Gunung atau Jabal Gorontol. Konon ada cerita Nabi Isa a.s. pernah berkholwat atau merenung di gunung ini selama 40 hari lamanya dalam rangka membersihkan hati dari godaan setan.

Keberkahan bumi Palestina sebagaimana Firman Tuhan semakin nyata dengan berlimpahnya panen seperti sayur mayur maupun buah-buahan. Demikianlah Allah menganugerahkan tanah Palestina subur dan berkelimpahan rezeki, meski Israel tak henti-hentinya menteror rakyat Palestina.

Kondisi negara Palestina boleh kacau balau akibat konflik berkepanjangan, tetapi sektor pertaniannya berkembang lebih baik. Dengan teknologi pertanian secara turun temurun petani Paletina berhasil memaksimalkan potensi lahannya. Sekalipun diblokade selama berahun-tahun, tetapi buah dan sayur bisa tumbuh subur. Produk pertanian, khususnya stroberinya bahkan bisa menembus benua Eropa.

Pertanian di Palestina merupakan andalan rekonomian. Secara formal 13,4 persen dan secara informal 90 persen penduduknya bekerja pada sektor pertanian (Sumber: Agriculture in Palestine-2012)

Selain buah dan sayur, minyak zaitun juga sukses menembus pasar dunia. Peziarah asal Indonesia paling suka membawa oleh-oleh minyak zaitun. Minyak zaitun Palestina dikenal bermutu tinggi.

Produk unggulan minyak zaitun-olive (Dokumentasi pribadi)
Produk unggulan minyak zaitun-olive (Dokumentasi pribadi)
Menurut catatan, lahan pertaniannya 183.000 hektar sebagian besar digunakan untuk produksi zaitun (olive). Pendapatan dari produk zaitun menghasilkan ekspor yang lebih banyak dibanding komoditas pertanian lainnya.

Negara satu ini punya nama besar dan sejarah panjang sebagai titik persimpangan berbagai agama, budaya, perdagangan, bahkan politik.

Agama dan budaya sebagaimana saya lihat di sekitar komplek Baitul Maqdis memberikan gambaran jelas. Orang-orang Kristen Ortodok terbiasa mengucapkan kata; Assalamu'alaikum atau Alhamdulillahi Robbil 'Alamin seolah menjadi bahasa bersama. Mereka melafalkan kata Alloh untuk menyebut Tuhan.

Selain pertanian, ada perdagangan dan jasa pariwisata. Perdagangan ritel --sekalipun jam buka tidak sampai larut malam, mewarnai kehidupan sehari-hari. Sementara itu kendaraan dari Korea Selatan mendominasi mobil taksi dan persewaan bis yang bergerak melayani jasa pariwisata. Mata uang Sakel menjadi alat pembayaran dan transaksi di Palestina. Di luar itu mereka masih mau menerima dolar.

Bersyukur rombongan kami mendapat izin tinggal di Palestina selama tiga hari dua malam. Di luar kebiasaan. Menurut informasi --paling lama, hanya boleh 2 hari saja. Seluruh akses untuk berkunjung ke wilayah Palestina berada di tangan Israel. Pembatasan perjalanan pun terserah atas kehendak Israel. Otoritas Israel kerap beralibi atas sikapnya tersebut dengan bermacam alasan bahwa mereka tidak ingin kecolongan.

Tiada henti menyertai setiap berdoa semoga para sahabat, handai taulan, dan keluarga saya bisa mendatangi Al Aqsa dan menjelajahi Bumi Palestina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun