Dukungan Semesta
Saya tidak sedang berceramah. Kapasitas sebagai pemberi dakwah tentu melekat pada para kiai, para alim dan ulama, para guru, serta para ustadz dan ustadzah. Posisi saya sekadar menyampaikan informasi. Sering saya mengutip pendapat para ahli, itupun dari mendengarkan wejangan. Paling banter sebatas mengutip sebuah buku.
Selain Zawawi Imron, masih banyak kawan mengalami hal serupa; ada kekuatan besar dibalik pikiran yang disadari atau tidak tembus menjadi kenyataan. Apa yang kita pikirkan, tentu bakal terjadi. Itulah pentingnya mengapa harus berfikir baik. Berpikir jernih. Berpikir optimis. Berpikir positif. Yang ada di hati Anda adalah sama dengan apa yang selalu Anda pikirkan.
Seperti dialami Zawawi Imron, saya pernah merasakan. Pada malam pergantian tahun 2014 menuju tahun 2015 saya melaksanakan umrah bersama istri. Setelah beberapa hari di Kota Madinah, tepat malam tahun baru adalah hari kami masuk kota Makah. Ketika keluar dari Masjidil Haram, setengah bercanda saya bilang kepada istri, "Di antara ribuan orang begini, mungkin nggak ya berjumpa dengan kawan?"
Anda tentu menebak, saya berjumpa orang yang saya kenal? Ya, benar! Hanya berjarak lima meter di depan, terdapat sosok yang cukup saya kenali. "Ustadz Azis!" tanpa sadar saya berteriak. Dia melihat sejenak. Setelah berucap lafal Subhanallah, dia ikutan larut sambil memeluk tubuh saya. Lewat pikiran, tembuslah angan-angan itu...
Ustadz H. Abdul Aziz, SE saya kenal sebagai dai sejak masih muda. Pada saat merintis usaha dia kerap belajar di percetakan milik suratkabar dimana saya bekerja. Dalam perjalanan waktu, dia punya usaha percetakan besar. Menjadi trainer Sholat Khusyu', penulis buku "Berhaji kepada Allah" sekaligus pembimbing haji dan umrah. Dia membina komunitas pelatihan manasik dengan jaringan cukup luas.
Setiap kami berjumpa, setiap saat itu pula saling melempar harapan, "Kapan ya, kita bareng ke tanah suci." Akhirnya angan-angan itu dikabulkan Allah. Bertemu ustadz -sekaligus teman ngobrol, di tanah suci.
Jangan diragukan lagi, ada kekuatan tersembunyi di balik keinginan-keinginan Anda. Kekuatan tersebut, atas kehendak Allah sewaktu-waktu muncul memenuhi "selera" Anda. Mulai sekarang, coba rasakan betapa kekuatan Allah SWT bekerja melalui pikiran. Entah berupa sebuah mimpi, sebuah pikiran positif, sebuah pemikiran baik, hingga pemikiran jahat sekalipun benar- benar akan menjadi kenyataan, karena seketika itu juga kekuatan Tuhan langsung bekerja dan alam semesta juga langsung datang memberi dukungan. Sebagaimana firman Allah: "Aku mengikuti sangkaan hambaKu padaKu..."
Sadarilah dan mulai berhati- hatilah dalam berpikir, karena meskipun sebuah pikiran itu sederhana, bisa menjadi nyata dan benar-benar terjadi. Jadi, ketika Anda memiliki sesuatu perasaan (positif atau negatif) terus menerus, artinya Anda sedang mengarahkan energi Anda ke sana. Energi tersebut berkumpul untuk akhirnya mewujudkan (menarik) sesuatu sesuai dengan fokus pikiran Anda.
Nah, Anda pasti pernah mengalaminya. Pernah, kan...?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H