Mohon tunggu...
Arifin BeHa
Arifin BeHa Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan senior tinggal di Surabaya

Wartawan senior tinggal di Surabaya. Dan penulis buku.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Antara "News Literacy", Saracen, dan Alquran

31 Agustus 2017   17:25 Diperbarui: 2 September 2017   19:23 2597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berita terbongkarnya sindikat Saracen menghiasi hampir semua koran (Dok.Pribadi)

Terbongkarnya sindikat bernama Saracen oleh aparat keamanan, memperjelas keyakinan bahwa industri penyebar kebencian itu benar-benar ada. Editorial sebuah media cetak menulis: makin menjijikkan lagi, industri ini bisa tumbuh dan berkembang karena ada orang atau pihak yang memang mau membayar mahal untuk virus kebenciaan.

Pesan Alquran

Mendengar cerita seputar workshop dari Rizky Sekar Afrisia, sang ibu justru mengingatkan, jauh-jauh hari Alquran sudah memberikan sinyal kepada umat manusia, apabila mendapat kabar jangan ditelan mentah-mentah. 

Ada kisah yang bisa menjadi cermin pada zaman kenabian tatkala Aisyah RA, istri Rasulullah Muhammad SAW pernah difitnah berselingkuh dengan salah seorang sahabat bernama Shafwan. Fitnah itu ditelan begitu saja bahkan sempat mengubah sikap Rasulullah SAW kepada Aisyah. Kemudian, turunlah Surat An-Nur ayat 11 sampai ayat 26 di mana Allah menyatakan Aisyah RA tidak bersalah.

"Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu mengira berita itu buruk bagi kamu bahkan itu baik bagi kamu. Setiap orang dari mereka akan mendapat balasan dari dosa yang akan diperbuatnya. Dan barang siapa diantara mereka yang mengambil bagian terbesar (dari dosa yang diperbuatnya), dia mendapat azab yang besar pula." (QS 24:11).

Dalam tayangan "Halal-Haram Saracen" di Indonesia Lawyers Club TV-One (Selasa, 29/8/2017)  pembawa acara Karni Ilyas berpesan, "Kebebasan media itu bisa menimbulkan hasil baik dan hasil buruk. Tetapi tanpa kebebasan media akan muncul sesuatu yang selalu buruk."

Karni Ilyas mewanti-wanti pemirsa (baca: masyarakat) dengan mengutip Firman Allah,

"Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu." (QS 49:6)

Sesungguhnya workshop "News Literacy" di Vietnam dan pesan Alquran memiliki benang merah.  Terkait dengan segala macam kebohongan serta ujaran kebencian, lima belas abad silam Alquran sudah membunyikan alarm.

Penghargaan peserta
Penghargaan peserta
Diskusi antara ibu dan anak tentang News Literacy, Saracen serta Alquran menjadi semakin memikat. Kesimpulannya: Alquran menjawab semua persoalan manusia hingga akhir zaman!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun