Mohon tunggu...
Arifin BeHa
Arifin BeHa Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan senior tinggal di Surabaya

Wartawan senior tinggal di Surabaya. Dan penulis buku.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tamu Idul Fitri Membawa Rezeki

30 Juni 2017   09:38 Diperbarui: 1 Juli 2017   21:05 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tamu datang pun membawa rezeki

Ketika tiba saatnya harus berumrah atas biaya putrinya Afif berangkat bersama istri. Afif menyadari dirinya tidak bisa memilih tempat duduk di tepi jendela sebab segala akomodasi sudah diatur oleh penyelenggara umrah.

Saling berbagi tidak melulu berupa uang. Afif berpendapat “saling berbagi” bisa dengan cara meluangkan waktu untuk orang lain. Sedekah waktu itu menjelma menjadi silaturahim antar teman, termasuk mengunjungi kerabat yang tengah opname di rumahsakit atau orang-orang yang sedang tertimpa kesusahan. Selama membezuk dan takziah Afif tak lupa berbagi info kepada teman lainnya. Tujuannya agar kawan yang tidak mungkin bisa berkunjung karena berada di lain kota selalu mendapatkan kabar baru. Silaturahim adalah penyebab bertambahnya umur dan rezeki.

***

Afif merasa dekat dengan Hasyim, anak salah seorang tetangga di komplek perumahan. Sejak Hasyim sekolah dasar hingga kuliah dan bekerja hubungan dengan Afif seperti keluarga sendiri. Orang tua Hasyim sangat menyadari silaturahim yang terjalin sudah sedemikian erat. Hasyim yang bekerja di luar pulau suatu ketika pulang liburan minta diantarkan membeli kamera. Mungkin karena Afif sedikit mengerti kamera maka Hasyim merasa nyaman.

Hasyim memiliki talenta bidang fotografi. Demi mengembangkan hobinya Hasyim berniat membeli lagi kamera mirorrles seri paling baru. Afif berpesan agar Hasyim tidak harus menjual kamera pertamanya sebab bagaimanapun juga bisa membeli barang dari hasil jerih payah sendiri merupakan catatan sejarah hidup. Hasyim menuruti nasihat Afif dengan cara menitipkan kamera pertamanya kepada Afif.

Terlahir sebagai anak tunggal tentu saja Afif mempunyai naluri ingin dekat anak-anak kecil. Secara kebetulan istri Afif terbilang “keluarga besar” sehingga tidak terlalu sulit menemukan kerabat kecil. Kepada para keponakan terutama yang datang berkumpul merayakan hari Lebaran Afif berbagi tali asih uang rupiah emisi baru. Afif memilih sebutan tali asih, sebagai kata pengganti dari sedekah.

Idul Fitri 1438 H seperti tahun-tahun silam Afif membagikan tali asih kepada para keluarga yang berkunjung. Menjelang pulang, sambil pamit para keponakan menerima uang rupiah baru.

Belum jauh keponakan-keponakan pergi, ada mobil berhenti persis di depan rumah Afif. Seseorang turun dari kursi kemudi terlihat menenteng sesuatu, “Saya diutus keluarga Bu Hani menyampaikan bingkisan.”

Sosok Hani adalah teman Afif semasa kuliah di Surabaya. Mereka sekarang bermukim di Jakarta. Afif masih tetap menjalin komunikasi dengan Hani.

Setelah pengemudi mobil itu berlalu istri Afif bicara setengah berbisik, “Keponakan kita belum pergi jauh, secepat itu Allah menggantinya.”

Tiba-tiba Afif teringat Hasyim. Afif berjumpa Hasyim sebentar saja seusai melaksanakan salat Idul Fitri di halaman masjid. Hasyim lagi mudik di hari Lebaran. Afif memutuskan ingin membeli secara penuh kamera Hasyim setelah hampir setahun dititipkan padanya. Ketika niat itu disampaikan Hasyim memberi jawaban, “Wess gak perlu lagi pak. Pak Afif dapat hadiah romadhon.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun