“Menjadi anggota Angkatan Laut!” jawabnya tegas.
Anak sulung dari tiga bersaudara ini mantap dengan pilihannya. Apakah tidak ingin menjadi anggota Polisi atau Angkatan lainnya? Yusuf Maulana menggelengkan kepala. Kenapa memilih angkatan laut?
“Bisa gratis keliling dunia naik kapal” seloroh Yusuf yang sudah tidak lagi memiliki ayah. Sutikno, ayah Yusuf wafat pada usia 45 tahun. Kebutuhan hidup keluarganya kini bergantung kepada ibunya yang menjadi buruh kupas udang. Yusuf Maulana masih mempunyai dua adik kandung, semuanya laki-laki.
Anak-anak lahir dalam keadaan polos dan belum mengenal sekat-sekat perbedaan. Dunia anak penuh kegembiraan dan ketulusan. Tidak bisa diingkari sebuah cita-cita laksana mimpi dalam pelukan “penjuru mata angin”. Setiap saat harus dijaga, dipelihara, dan dirawat agar tetap bersemangat.
Bukan kali ini saja muncul talenta anak-anak berbakat. Puluhan kali buka bersama bulan Ramadhan digelar, setiap saat pula terlontar cita-cita, harapan atau asa. Pertanyaannya, siapa bertanggung jawab merawat harapan, cita-cita, dan asa mereka setelah melewati puasa Ramadhan?
“Tugas kami adalah mendampingi untuk memberdayakan masyarakat pra sejahtera. Dari situ kami ingin merasakan dampak agar anak-anak menjadi jauh lebih bermanfaat” ujar Ny. Wahyuningsih Mukti, Ketua Pengajian Wanita Rungkut Barata.
Matahari di langit masjid Al Muslimun sedikit demi sedikit mulai lengser. Senja pun datang, seakan-akan menjadi saksi, ikut mengawal cita-cita Yusuf Maulana….
Artikel terkait