![Andi Slamet di ujung Jl. Hamzah Fansuri Surabaya](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/03/29/andi-slamet-1-jpg-58dbc9ac5f23bdb5447b269f.jpg?t=o&v=555)
“Siapa nama kamu?” tanya Bung Karno
“Ping An” jawabnya. Bung Karno lantas menghela nafas, sambil berpikir cukup lama.
“Namamu ganti ya, pakai saja nama Slamet” kata Bung Karno seraya menyerahkan peci hitam (kopiah) miliknya. Sambil berbisik Bung Karno menjelaskan, bahwa “Ping An” itu menurut kaidah bahasa, maksudnya selamet (Indonesia: selamat). Selamet, dalam bahasa Jawa, terhindar dari marabahaya.
Nama “Slamet” pemberian Proklamator Kemerdekaan RI itu dipakai dengan penambahan nama “Andi” di depannya. Di kemudian hari Andi Slamet malang melintang, sebagai pemain sepakbola, menjadi pelatih, mentor sepakbola, dan pemandu bakat. Andi termasuk cikal bakal pendiri klub Mitra.
InsyaAllah, jika tiada halangan pada hari Sabtu, tanggal 1 April 2017 mahasiswa AWS dari berbagai generasi mengadakan silaturahim di Jl. Hamzah Fansuri, rumah Eko Honeng, salah seorang alumnus tahun 1979. Eko dikenal luas para wartawan tatkala menjabat Staf Hubungan Masyarakat PT Semen Gresik.
Nah, setelah menyusuri Jl. Kapasari menuju Jl. Hamzah Fansuri, jangan lupa cerita Bung Karno ini muncul ketika berjumpa Andi Slamet. Semoga Anda dan kita semua senantiasa slamet, terhindar dari marabahaya. Aamiin!
Catatan, Akademi Wartawan Surabaya (AWS) didirikan 11 November 1964. Selaras tuntutan dan kebutuhan zaman, lembaga pendidikan tinggi ini berubah status menjadi Stikosa-AWS pada tahun 1985. (Baca: Menjawab Kebutuhan Masyarakat)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI