Mohon tunggu...
Arifin BeHa
Arifin BeHa Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan senior tinggal di Surabaya

Wartawan senior tinggal di Surabaya. Dan penulis buku.

Selanjutnya

Tutup

Money

Generasi Muda Membentuk Komunitas “Mari Sejahterakan Petani”

28 April 2016   17:16 Diperbarui: 28 April 2016   19:55 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua puluh lima orang mewakili 25 Provinsi dan Kabupaten/Kota se Indonesia memadati pendopo kecil desa Ujung Gebang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, Senin (25/4). Mereka membentuk formasi setengah lingkaran, lalu berteriak mendeklarasikan berdirinya komunitas “Mari Sejahterakan Petani”.

 

Bupati Cirebon Sunjaya Poerwadisastra membaca maklumat deklarasi "Mari Sejahterakan Petani" 
Bupati Cirebon Sunjaya Poerwadisastra tampil di depan mereka, kemudian dengan lantang membacakan amanat deklarasi, “MSP merupakan wadah perjuangan dan persaudaraan petani Indonesia tanpa pandang suku, ras, golongan kepercayaan, serta usia!”
Perwakilan dari 25 provinsi dan kabupaten/kota sebagai deklarator memang rata-rata petani dari generasi muda. Mereka memperlihatkan semangat kuat menekuni bidang pertanian. Dari hasil sekilas perbincangan, umumnya mereka berani menghadapi tantangan, berani menyampaikan gagasan dan kesimpulan. Mereka sudah menggunakan jejaring informasi media sosial sebagai akses jati diri bahwa mereka sangat inovatif dalam meraih sukses. Punya ekspektasi tinggi yang umumnya menjadi ciri daya juang orang muda.

Sutikno, petani komunitas MSP asal Provinsi Lampung mengatakan, keunggulan padi jenis MSP lebih berisi dari padi pada umumnya, lebih tahan terhadap serangan hama serta masa panen lebih cepat dan membutuhkan sedikit air.

“Ketika panen tiba hasilnya melebihi ekspektasi saya.Pada lahan 1 hektar hasilnya mencapai 12 ton padi” ujar Sutikno. Di provinsi Nusa Tenggara Barat, katanya, dalam 1 hektar sawah bisa panen mencapai 14 ton padi MSP.

Dipilihnya Kabupaten Cirebon sebagai tempat deklarasi karena hampir seluruh petani di kabupaten ini eksis menanam padi MSP. Bupati Sunjaya Poerwadisastra dinilai serius mendorong petani selalu menanam bibit MSP agar menjadi gerakan petani maju di daerahnya. Lebih dari itu penemu bibit padi MSP, yakni Ir. Surono Danu merupakan putra asli kelahiran Cirebon.

Mari Sejahterakan Petani (MSP) merupakan jenis padi hasil persilangan antara padi Sirendah Sekam Kuning dan Sirendah Sekam Putih yang kemudian disilangkan dengan bibit padi Dayang Rindu.

Saat Petani Bangkit

Bambang Mujiarto, penggagas deklarasi mengatakan, padi MSP memang tidak lepas dari Megawati Soekarno Putri sebagai mantan presiden yang peduli terhadap nasib petani. Menurut Bambang, sudah saatnya kini petani bangkit. Bibit padi MSP merupakan sebuah langkah untuk menyelesaikan permasalahan petani yang produktifitasnya terus menurun.

Apresiasi Bupati Cirebon terhadap petani MSP, kata anggota DPRD Kabupaten Jawa Barat ini, sangat bagus. Sebagai pribadi bupati maupun secara kelembagaan, Sunjaya sukses membawa Kabupaten Cirebon surplus pertanian padi, bahkan memberikan kontribusi propvinsi Jawa Barat.

"Dia cocok menjadi sahabat petani atau bapak petani" sebagaimana dikatakan oleh Sutikno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun