Mohon tunggu...
Tiyas Arifin
Tiyas Arifin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang pendidik yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hierarchy of Needs, Agar Anak Dapat Mengembangkan Potensinya

16 Februari 2023   14:30 Diperbarui: 16 Februari 2023   14:48 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hirarki Kebutuhan Maslow

Kebutuhan ini terwujud dalam prestasi yang tinggi, kemandirian, pekerjaan yang kompeten, menghormati orang lain, menghargai dan dihargai orang lain, dan pengakuan dari orang lain. Sebagai contoh, dengan memberikan apresiasi terhadap apa yang telah dilakukan anak terlepas hasilnya baik atau buruk, maka anak akan merasa bahwa yang telah ia lakukan dihargai. Apabila pekerjaan anak kurang sesuai, maka ia akan berusaha untuk memperbaiki. Dan apabila pekerjaan anak bagus, maka ia akan lebih semangat lagi dalam melakukan pekerjaan. Apabila kebutuhan ini terpenuhi, anak akan lebih memiliki harga diri sehingga ia siap untuk mengembangkan apa yang ada pada dirinya.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self-actualization)

Kebutuhan tingkat tertinggi yakni kebutuhan mengaktualisasi diri, atau keinginan pemenuhan diri. Hal ini terwujud dalam kebutuhan untuk menjadi apa yang bisa dilakukan oleh diri sendiri. Setelah semua kebutuhan terpenuhi, individu akan membuat kepuasan sendiri kepada dirinya sendiri. Hal ini membuat seluruh potensinya dapat berkembang. Individu yang sudah sampai pada tingkatan ini akan mengeluarkan dan mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya karena mereka menganggap bahwa mengembangkan potensi bukan hanya keinginan, melainkan kebutuhan yang harus dipenuhi.

Kebutuhan hierarki pada empat kebutuhan pertama adalah kebutuhan dasar, kurangnya pemenuhan kebutuhan memunculkan defisiensi yang memotivasi manusia untuk memenuhinya. Hirarki memberikan petunjuk kepada guru dan orang tua untuk memerhatikan mengapa anak melakukan sesuatu. Hirarki ini memberikan petunjuk bahwa tidaklah realistis mengharapkan anak dapat belajar dengan baik di sekolah atau mengembangkan seluruh potensinya apabila mereka menghadapi kesulitan fisiologis, keamanan, dan kebutuhan yang lain.

Sumber Referensi:

Santrock, J. W. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana

Schunk, D. H. (2012). Learning Theoris An Educational Perspective. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun