Mohon tunggu...
Arifin
Arifin Mohon Tunggu... Guru - Guru Penulis

Guru biasa yang ingin terus membaca, menulis, berbagi dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Agus Suroyo, Kepala Sekolah Muda Hebat Inspiratif

3 Februari 2025   09:45 Diperbarui: 3 Februari 2025   09:45 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dr (Cand) Agus Suroyo, M.Pd.I, Kasek SMP Muhammadiyah Al Mujahidin  (Sumber: pdmgk.org)

Prolog

Saya sangat serius dengan argumentasi saya bahwa sekolah-sekolah kita membutuhkan kepala sekolah muda yang energik. Mengapa harus muda? Pada tulisan saya terdahulu saya sampaikan bahwa kepala sekolah muda itu memiliki kecenderungan lebih berani dalam berinovasi, memiliki adaptabilitas yang baik terhadap teknologi, energi dan semangatnya tinggi, memiliki pola pendekatan yang lebih baik terhadap gen-Z, dan lebih terbuka terhadap kolaborasi dan partisipasi publik. Dengan kompetensi yang demikian, kepala sekolah muda akan mampu membawa sekolah keluar dari belenggu stagnasi prestasi.

Satu sosok kepala sekolah muda hebat yang bisa kita jadikan teladan adalah Dr (Cand.) Agus Suroyo, M.Pd.I., kepala SMP Muhammadiyah Al Mujahidin Kab. Gunungkidul. Beliau layak menyandang kehormatan sebagai seorang pemimpin pendidikan yang inspiratif. Di bawah kepemimpinannya, sekolah yang berlokasi di wilayah kabupaten Gunungkidul ini berhasil meraih prestasi nasional maupun internasional dan mampu membangun jejaring pendidikan secara internasional.

Saat ini, SMP Muhammadiyah Al Mujahidin menjelma menjadi sekolah rujukan nasional. Berbagai sekolah di Indonesia datang ke SMP Muhammadiyah Al Mujahidin untuk belajar tentang pengelolaan pendidikan yang baik. Bahkan beberapa sekolah dari luar negeri juga menjalin kerjasama dengan SMP yang terletak di desa Logandeng , kec. Playen, kab. Gunungkidul ini.

Ribuan prestasi telah diraih oleh para siswa, baik di bidang akademik maupun non akademik. Pada periode wisuda Juni 2024, misalnya, sejumlah prestasi telah ditorehkan oleh siswa Angkatan-9.  Angkatan ini telah menorehkan 529 prestasi dalam jangka waktu 3 tahun. Dan prestasi terbaru adalah medali emas untuk kejuaraan internasional dalam Soegijapranata International Choir Competition (SICC) 2024. Paduan suara Al Mujahidin Student Chorale (AMSC) menonjol di kategori Teenager Choir dengan skor 80,85.

Prestasi SMP Muhammadiyah Al Mujahidin ini membuktikan bahwa semua sekolah, tidak hanya yang di kota besar, bisa menaikkan daya juangnya untuk berprestasi. Dr (Cand) Agus Suroyo, M.Pd.I.,  kepala sekolah muda hebat, telah membuktikan hal ini.

Siapakah Agus Suroyo

Agus Suroyo memulai kariernya sebagai kepala sekolah di SMP Muhammadiyah Al Mujahidin sejak tahun 2010 dengan semangat mengabdi yang tinggi. Usia beliau saat itu masih sangat muda yaitu 25 tahun. Latar belakangnya sebagai pendidik dan pemegang gelar Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I.) menjadi pondasi kokoh bagi visinya dalam membangun sekolah berbasis karakter dan inovasi. Sejak menjabat sebagai kepala sekolah di SMP Muhammadiyah Al Mujahidin, ia fokus pada transformasi sistem manajemen sekolah, menekankan kolaborasi antara guru, siswa, dan masyarakat.

Agus Suroyo dikenal dengan pendekatan kepemimpinan partisipatif. Ia menerapkan sistem manajemen transparan, meningkatkan kualitas guru melalui pelatihan berkelanjutan, dan memacu siswa untuk berpikir kritis melalui program pembelajaran kreatif. Di bawah arahanannya, sekolah ini meraih sejumlah prestasi nasional, seperti juara lomba robotik, olimpiade sains, dan kompetisi literasi. Fasilitas sekolah juga ditingkatkan, termasuk laboratorium sains dan perpustakaan digital, yang mendukung pengembangan minat siswa.

Meski berlokasi di Gunungkidul---wilayah yang kerap identik dengan daerah perdesaan---SMP Muhammadiyah Al Mujahidin berhasil menembus kompetisi nasional dan internasional. Prestasi tersebut tidak lepas dari strategi Agus Suroyo dalam membangun ekosistem pendidikan yang berorientasi pada keunggulan. "Prestasi bukan sekadar target, tetapi buah dari proses pembelajaran bermakna yang dikelola oleh para guru dan karyawan kami," ujarnya. Sekolah ini mengokohkan diri sebagai peraih predikat sebagai Sekolah Muhammadiyah Unggul Utama. Sebagaimana diketahui, sekolah dengan predikat ini merupakan sekolah dengan kualitas level tertinggi di lingkungan perguruan Muhammadiyah.

Komitmen Agus Suroyo terhadap pendidikan tidak berhenti di tingkat praktis. Saat ini, beliau sedang menempuh studi doktoral di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan fokus pada Manajemen Pendidikan Islam. Menurutnya, gelar doktor bukan hanya tentang gelar, tetapi upaya memperdalam ilmu untuk diterapkan dalam memajukan sekolah. Baginya, belajar adalah kewajiban sepanjang hayat. Beliau ingin membawa perspektif baru dari akademik ke lapangan atau praksis Pendidikan.

Selain aktif di sekolah, Agus Suroyo kerap diundang sebagai narasumber nasional dan internasional. Salah satu kegiatan yang dipandu beliau adalah kegiatan Diksuspala (Pendidikan Khusus Kepala Sekolah), sebuah program pelatihan untuk meningkatkan kapasitas kepala sekolah di Indonesia. Beliau berbagi praktik baik tentang strategi dan manajemen sekolah, penguatan karakter siswa, serta inovasi pembelajaran berbasis digital. Perannya di Diksuspala memperluas dampaknya dalam membina generasi pendidik berkualitas di tingkat nasional.

Epilog

Agus Suroyo, M.Pd.I., adalah bukti nyata bahwa kepemimpinan visioner dan dedikasi tanpa batas mampu mengubah sekolah biasa menjadi luar biasa. Perjalanannya, dari kepala sekolah berprestasi, mahasiswa doktoral, hingga penggerak Diksuspala, menginspirasi banyak pihak untuk terus berkontribusi bagi pendidikan Indonesia. Dalam setiap langkahnya, ia menegaskan bahwa pendidikan adalah senjata utama membangun peradaban, dimulai dari ruang kelas hingga ke panggung nasional.

Tulisan singkat saya ini hanya menggambarkan bagian kecil tentang bagaimana Agus Suroyo, kepala sekolah muda hebat, yang tidak hanya sukses memimpin sekolahnya menuju prestasi, tetapi juga menjadi role model melalui komitmen belajar sepanjang hayat dan pengabdian bagi kemajuan pendidikan nasional. Wallaahu a'lam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun