Komitmen Agus Suroyo terhadap pendidikan tidak berhenti di tingkat praktis. Saat ini, beliau sedang menempuh studi doktoral di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan fokus pada Manajemen Pendidikan Islam. Menurutnya, gelar doktor bukan hanya tentang gelar, tetapi upaya memperdalam ilmu untuk diterapkan dalam memajukan sekolah. Baginya, belajar adalah kewajiban sepanjang hayat. Beliau ingin membawa perspektif baru dari akademik ke lapangan atau praksis Pendidikan.
Selain aktif di sekolah, Agus Suroyo kerap diundang sebagai narasumber nasional dan internasional. Salah satu kegiatan yang dipandu beliau adalah kegiatan Diksuspala (Pendidikan Khusus Kepala Sekolah), sebuah program pelatihan untuk meningkatkan kapasitas kepala sekolah di Indonesia. Beliau berbagi praktik baik tentang strategi dan manajemen sekolah, penguatan karakter siswa, serta inovasi pembelajaran berbasis digital. Perannya di Diksuspala memperluas dampaknya dalam membina generasi pendidik berkualitas di tingkat nasional.
Epilog
Agus Suroyo, M.Pd.I., adalah bukti nyata bahwa kepemimpinan visioner dan dedikasi tanpa batas mampu mengubah sekolah biasa menjadi luar biasa. Perjalanannya, dari kepala sekolah berprestasi, mahasiswa doktoral, hingga penggerak Diksuspala, menginspirasi banyak pihak untuk terus berkontribusi bagi pendidikan Indonesia. Dalam setiap langkahnya, ia menegaskan bahwa pendidikan adalah senjata utama membangun peradaban, dimulai dari ruang kelas hingga ke panggung nasional.
Tulisan singkat saya ini hanya menggambarkan bagian kecil tentang bagaimana Agus Suroyo, kepala sekolah muda hebat, yang tidak hanya sukses memimpin sekolahnya menuju prestasi, tetapi juga menjadi role model melalui komitmen belajar sepanjang hayat dan pengabdian bagi kemajuan pendidikan nasional. Wallaahu a'lam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI