Mohon tunggu...
Arifien Ipin
Arifien Ipin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Nahdlatul Ulama

Assalamu'alaikum Wr Wb Terimakasih banyak sebelumnya saya ucapkan. Ok sejauh ini saya sangat hobi dibidang fotografi khususnya otomotif, untuk kepribadian saya sendiri, saya lebih cenderung ke Sanguinis atau yang lebih biasa dikenal dengan extrovert, untuk topik konten sendiri saya favorit pada topik pembahasan tentang otomotif, fotografi, dan kajian agama. Riwayat pendidikan saya dari jenjang formal itu bermula dari SDN Cibuntu 01 "Bekasi" MTs NUR El - Ghazy "Bekasi" MA Al - Ma'arif "Jepara" Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara dan untuk jenjang yang non formal sendiri saya mengembannya di - Pondok Pesantren Fadllu Robbirrohiem "Jepara" Mungkin cukup sekian Wassalamualaikum Wr Wb

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Degradasi Moral?! Moment Spesial Saksi Moral Bangsa Milenial

23 November 2023   10:24 Diperbarui: 10 Desember 2023   12:12 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar  : Dokumen pribadi 

HaloHalo-halo sobat kompasianer sekalian, apa yang ada dibenak kalian jika mendengar kata-kata moment spesial? Bagaimana sih sikap kalian kalo menghadapi moment spesial itu? Pasti yang akan terbesit di benak kalian itu tentang gemerlap merayakan moment tadi. Nah moment-moment spesial yang terjadi berulang kali pada tiap tahunnya, pastinya selalu diwarnai beragai macam acara yang pastiny dari tiap acara dalam moment spesial tadi sellu disertai dengan perasaan berseri-seri seperti hari raya, pergantian tahun atau tahun baru, maupun hari peringatan-peringatan kecil lainnya, macam hari ulang tahun personal, komunitas atau golongan bahkan negara sekalipun, dan masih banyak lagi.


Namun sayangnya dari sekian banyak moment spesial yang terlewati tadi, tak jarang juga mereka menghhiasinya dengan berbagai macam persoalan, seperti korupsi, kericuhan dsb. Yang mana beberapa hal tadi termaktub jadi satu permasalahan, yaitu degradasi moral. Hal itu nampak jelas pada salah satu moment perayaan kemerdekaan Indonesia.


Pada tanggal 17 Agustus kemarin, morral atau norma yang seharusnya berlaku di masyarakat itu sesuai dengan sila ke-2 "kemanusiaan yang adil dan beradab", tetapi dassolennya hal ini justrru berbanding terbalik dengan sila tadi.


Mengapa demikian?


Pasalnya eksistensi hal semacam itu dapat dilihat di beberapa daerah yang ada, memang sebagian diantara mereka terlihat antusias merayakan kemerdekaan sampai-sampai melupakan orang yang berada disekitar dirinya. Ada yang memutar lagu sampai malam dengan volume yang cukup keras, ada yang karaoke, ada juga yang kumpul bersama, bahkan tak jarang juga ada sekelumit orang yang memanfaatkan moment tersebut untuk mengkonsumsi napza, dan kawan-kawan.

sumber gambar  : Dokumen pribadi 
sumber gambar  : Dokumen pribadi 


Memang tak ada salahnya merayakan  kemerdekaan ntah itu dengan cara mengadakan lomba yang dikombinasikan dengan kerjasama tim, melakukan upacara bendera, gelar budaya, bazar, menghias kampung, dsb, itu tadi merupakan hal yang lumrah untuk merayakan serta menunjukkan rasa patriotisme, nasionalisme, cinta tanah air.Namun jika merayakannya  dengan cra yang berlebihan atau bahkan menyimpang keluar dari koridor seperti yang disebutkan di awal tadi, hal semacam itulah yang tidak bisa dibenarkan.


Lalu cara menanggulanginya bagaimana?


Caranya cukup mudah, dan ada beberapa opsi juga untuk menanggulanginya. Jika teman-teman memiliki pengaruh disekitaran situ serta  memiliki tekad yang kuat untuk menanggulanginya, teman-teman bisa menemui orang yang bersangkutan secra orng berbicara 4 mata, namun jika kawan-kawan kurang yakin karna khawatir menimbulkan kericuhan atau masalah baru, agaknya kawan-kawan bisa membuat laporan pada pihak yang berwenang disekitaran daerah tadi, ntah berupa Rt, Rw, Lurah, nantinya dari pihak tadi akan bertindak menanggulanginya, dan tak cukup sampai disitu, teman-teman juga bisa membantu pihak tadi.


Membantu apa?


Membantu dengan doa melalui jalur langit dekengn pusat. Insyaallah jika Allah berkehendak hal semacam itu tadi akan hilang dengan sendirinya, yang penting kita sudah ikhtiar berusaha semampu kita dan pastinya jua disertai dengan doa.


Muhammad Arifin Iham
Pembimbing "Dr. Wahidullah, S.H.I., M.H."

Prodi Pendidikan Agama Islam

Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun