saat perahu melaju, merpati putih itu terbang di langit luas---saat udara yang dingin membasahi seluruh tubuh kami yang rapuh dan ringkih ini. tidak ada gigil hari itu, ia menjadi hangat, ia memeluk kami dari dalam perasaan terhalus yang tuhan titipkan pada kami.Â
mata kami yang basah ini tak napak, ia diselimuti hujan yang malu-malu. hutan batu, aliran sungai dan perahu melaju. kita melempar senyum pada segala yang menyambut, pada dahan pohon yang sesekali menghalangi pandangan, pada kecemasan yang tak pernah berakhir.Â
kita tidak pernah tahu pada bagian mana cerita akan berakhir sebenarnya.Â
kita cukup tua untuk bersedih sebenarnya, tetapi kesedihan tak memandang usia bukan?
2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H