Mohon tunggu...
Arif Hukmi
Arif Hukmi Mohon Tunggu... Penulis - Buku Kumpulan Puisi Suhu Udara (2020) I Master Student Indonesian Language and Literature Education

Postcolonial Studies Critical, Discourse Analysis Language and Literature Education and Culture.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melintasi Lautan Malam Seribu Bulan

5 April 2023   21:55 Diperbarui: 5 April 2023   22:07 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

malam ini dunia terasa begitu kecil di hadapan langit yang lapang dan tak terbatas. bulan dipenuhi pesona, ia menggantung seperti sebutir permata di atas mahkota malam yang menghadirkan tenang juga damai.

aku terbawa pada mimpi ihwal malam seribu bulan. Layaknya seorang penyair yang menciptakan kata-kata dengan hati juga perasaan terhalus yang ada pada dirinya, aku merenungkan setiap detik turunnya al-quran. seperti aliran sungai yang menembus tebing-tebing batu, ayat-ayat suci itu mengalir ke dalam diriku, ia menenangkan jiwa yang gelisah.

aku terjaga di antara misteri dan keajaiban yang tersembunyi di langit. layaknya seorang pelaut yang melintasi lautan biru yang dalam, aku merenungkan tentang bagaimana hidup dan bagaimana aku bisa tumbuh tanpa tuntunannya.

langit terasa begitu intim, layaknya pangkuan ibu yang hangat, lembut dan penuh nubuat. seperti sebutir pasir---mengalir  di antara jari jemariku. aku merenung tentang betapa besar dan indahnya penciptaan. aku seperti menjadi sebutir pasir pada sebuah garis pantai yang memanjang di seluruh semseta

aku dibesarkan oleh kebesaran yang maha kuasa. pada hening malam, aku merenungkan perihal malam seribu bulan, tentang pesona malam turunnya al-quran ke bumi, layaknya seorang penyair yang menciptakan puisi ini. 

aku merenung tanpa kata setelahnya, dan membiarkan malam-malam yang tersisa untuk kudekap lebih lama dari biasanya.

makassar, 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun