Mohon tunggu...
ARH
ARH Mohon Tunggu... Insinyur - Teknisi IT

Suka Menulis banyak Hal menarik di luar dan dalam negeri mengenai hal yang sudah jarang diceritakan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Perjuangan Hak Asasi Manusia yang Me-legenda

21 Januari 2025   03:52 Diperbarui: 21 Januari 2025   03:52 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Martin Luther King Jr. adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah gerakan hak asasi manusia di Amerika Serikat. Lahir pada tanggal 15 Januari 1929 di Atlanta, Georgia, King Jr. dibesarkan dalam keluarga yang religius dan aktif dalam gereja Baptis. Ayahnya, Martin Luther King Sr., adalah seorang pendeta yang menjadi inspirasi utama bagi King Jr.

King Jr. memulai perjalanan akademisnya di Morehouse College, di mana ia menyelesaikan gelar sarjana pada usia 19 tahun. Ia kemudian melanjutkan studi di Crozer Theological Seminary di Pennsylvania dan memperoleh gelar magister teologi. King Jr. melanjutkan pendidikannya di Boston University, di mana ia memperoleh gelar doktoral dalam teologi pada tahun 1955.

Pada tahun 1955, King Jr. menjadi salah satu pemimpin utama dalam boikot bus Montgomery, sebuah aksi non-kekerasan yang bertujuan untuk mengakhiri segregasi rasial di bus di Montgomery, Alabama. Boikot ini berlangsung selama 381 hari dan berhasil mengubah kebijakan segregasi di bus di kota tersebut. Keberhasilan ini membawa King Jr. ke perhatian nasional dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin gerakan hak sipil.

King Jr. juga dikenal karena pidatonya yang menggugah, terutama pidato "I Have a Dream" yang disampaikan pada 28 Agustus 1963 di Washington, D.C. Pidato ini diadakan selama March on Washington for Jobs and Freedom dan menjadi salah satu pidato terkenal dalam sejarah. Dalam pidato tersebut, King Jr. menggambarkan visinya akan masa depan di mana orang-orang di Amerika tidak akan dihakimi berdasarkan warna kulit mereka.

Selain pidato, King Jr. juga terlibat dalam berbagai kampanye hak sipil lainnya, termasuk Albany Movement, Birmingham Campaign, dan Selma to Montgomery marches. Ia juga menjadi presiden pertama dari Southern Christian Leadership Conference (SCLC), sebuah organisasi yang berfokus pada advokasi hak sipil melalui aksi non-kekerasan.

Pada tahun 1964, King Jr. dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian atas usahanya dalam memperjuangkan hak-hak sipil dan perdamaian melalui cara non-kekerasan. Namun, kehidupan King Jr. berakhir tragis ketika ia dibunuh pada tanggal 4 April 1968 di Memphis, Tennessee.

Meskipun telah berlalu beberapa dekade sejak kematian King Jr., pengaruhnya terus dirasakan hingga hari ini. Setiap tahun, pada tanggal 15 Januari, Amerika Serikat memperingati hari libur federal bernama Martin Luther King Jr. Day untuk mengenang kontribusi dan pengorbanannya dalam memperjuangkan hak asasi manusia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun