Mohon tunggu...
ARH
ARH Mohon Tunggu... Insinyur - Teknisi IT

Suka Menulis banyak Hal menarik di luar dan dalam negeri mengenai hal yang sudah jarang diceritakan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kok di Amerika cuma ada 2 partai Besar

9 Januari 2025   06:29 Diperbarui: 9 Januari 2025   06:29 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Partai Demokrat (U.S.) didirikan pada tahun 1828 oleh pendukung Andrew Jackson, menjadikannya partai politik tertua yang masih aktif di dunia. Pada awalnya, partai ini mendukung kepentingan agraria dan hak-hak negara bagian. Namun, seiring berjalannya waktu, Partai Demokrat mengalami transformasi signifikan dan mulai memperjuangkan keadilan sosial, hak-hak sipil, dan reformasi progresif. Salah satu momen penting dalam sejarah partai ini adalah ketika Franklin D. Roosevelt memperkenalkan New Deal pada tahun 1930-an, yang bertujuan untuk mengatasi dampak Depresi Besar dan memperkuat peran pemerintah dalam perekonomian.

Selain Franklin D. Roosevelt, tokoh-tokoh penting lainnya dalam sejarah Partai Demokrat termasuk John F. Kennedy, yang dikenal dengan visinya tentang "New Frontier" dan upayanya dalam memperjuangkan hak-hak sipil. Lyndon B. Johnson, penerus Kennedy, juga memainkan peran penting dalam mengesahkan Undang-Undang Hak Sipil tahun 1964 dan Undang-Undang Hak Suara tahun 1965. Pada era modern, tokoh-tokoh seperti Barack Obama dan Joe Biden terus melanjutkan tradisi partai dalam memperjuangkan keadilan sosial dan reformasi progresif.

Partai Republik didirikan pada tahun 1854 oleh sekelompok aktivis anti-perbudakan yang menentang perluasan perbudakan ke wilayah-wilayah baru di Amerika Serikat. Presiden pertama dari Partai Republik, Abraham Lincoln, memimpin negara melalui Perang Saudara dan menghapus perbudakan dengan Proklamasi Emansipasi pada tahun 1863. Setelah perang, Partai Republik menjadi kekuatan dominan dalam politik Amerika selama beberapa dekade, mendukung kebijakan pasar bebas, pemerintahan terbatas, dan kebebasan individu.

Selain Abraham Lincoln, tokoh-tokoh penting lainnya dalam sejarah Partai Republik termasuk Theodore Roosevelt, yang dikenal dengan reformasi progresifnya dan upaya konservasinya. Ronald Reagan, yang menjabat sebagai presiden pada tahun 1980-an, mempromosikan kebijakan ekonomi konservatif yang dikenal sebagai "Reaganomics," yang menekankan pemotongan pajak, deregulasi, dan pengurangan pengeluaran pemerintah. Pada era modern, tokoh-tokoh seperti George W. Bush dan Donald Trump terus mempengaruhi arah kebijakan partai.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun