Sewaktu kuliah, saya diminta banyak menulis paper ilmiah. Saya pun mulai belajar menulis, dan menyukai kegiatan itu. Di sisi lain, saya juga banyak ikut kelompok diskusi di kampus. Kegiatan itu merangsang saya untuk berani berpendapat, berargumen, dan mendengarkan pemikiran orang lain.
Baca juga: Konsep Kelas Sosial Menurut Karl Marx
Dari sudut pandang teori Bourdieu tentang habitus, "saya" sudah memiliki habitus yang tepat untuk menjadi seorang pendidik, yakni habitus membaca, menulis, dan berdiskusi. Habitus yang sama memungkinkan "saya" untuk lulus kuliah dengan nilai yang lumayan baik sehingga "saya" bisa menjadi pendidik nantinya. Habitus tersebut saya peroleh dari penghayatan nilai-nilai yang ada di lingkungan saya, yang kemudian mengendap menjadi cara berpikir dan pola perilaku yang "saya" hayati sebagai manusia (Reza A.A Wattimena, 2012)
Menurut Haryatmoko (2016: 46 -- 47), Â macam-macam habitus berdasarkan kelas sosialnya sebagai berikut.
1) Â Â Â Â Â Â Habitus Kelas Dominan
Kelas dominan ditandai dengan besarnya kepemilikan modal. Kelas ini mengakumulasi berbagai modal. Mereka menunjukkan perbedaannya untuk mengafirmasi identitas khasnya dan memaksakan pada semua dengan melegitimasi suatu visi tentang dunia sosial. Mereka juga mendefinisikan dan menentukan budaya yang sah.Â
Menurut struktur modal yang dimiliki, meliputi borjuasi lama seperti bos-bos perusahaan besar dan industri, borjuasi baru terdiri dari para eksekutif sektor swasta yang berasal dari sekolah-sekolah prestisius (modal ekonomi), para dosen, dan kaum intelektual (modal budaya).
2)       Habitus Kelas Borjuasi Kecil       Â
Kelas ini dianggap masuk dalam kelompok borjuasi karena memiliki kesamaan sifat dengan kaum borjuasi, yaitu keinginan untuk menaiki tangga  sosial, tetapi  mereka masuk ke dalam posisi kelas menengah dalam lingkup sosial. Yang termasuk kelas borjuasi kecil ini, yaitu karyawan, wiraswasta, atau pengusaha.Â
Praktik-praktik kehidupan kelas borjuasi kecil ini atau representasi kehidupan kelas ini sangat terarah dan dapat dijelaskan melalui keinginan untuk menaiki tangga sosial. Mereka sangat menonjolkan keinginan  atau kehendak baik dalam hal budaya, meski mendasarkan pada peniruan terhadap budaya kelas dominan.Â
Baca juga: Di Kampung, Jabatan Menentukan Kelas Sosial Seseorang