Kala subuh menyuar
Malaikat pencabut nyawa turun
Melemparkan Adam dan Hawa dari lelap surga
Waktu kian berbisa
Kabut membekukan pagi
Hangat mentari tak kuasa melebur
Beku pagi yang mencekik nadi
Mayat bergelimpangan di tiap kubangan
Berkafan lapar, miskin & hasrat yang membusuk
Peluh dan mawar guna bersuci
Anak bersujud pada hidup dan tak bangkit lagi
Keranda waktu mengantar pada kepulangan yang sepi
Berkaki hasrat yang terpaku haru menatap wajah diri
Oh, jingga !
Kuburkanku bersama cahayamu !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!