Mengingat kenakalan-kenakalan mereka di sekolah dasar dulu mereka berbincang panjang lebar tentang masa kecil mereka. Tawa mereka memenuhi ruangan.
"Kamu masih ingat ketika kita mencuri mangga dari kebun Pak Karto?" tanya Reza sambil tertawa.
Caca tertawa kecil. "Tentu saja! Aku masih ingat betapa takutnya kita saat ketahuan. Tapi itu salah satu kenangan terbaik."
Mereka berbicara tentang bagaimana mereka sering berlari-lari di sawah, berenang di sungai, dan belajar bersama di bawah pohon beringin besar.
"Aku selalu berpikir bahwa kita akan tumbuh besar dan tetap berteman," kata Reza dengan sedikit nostalgia dalam suaranya.
Caca tersenyum hangat. "Aku juga. Tapi hidup membawa kita ke jalan yang berbeda. Siapa sangka kita bisa bertemu lagi di sini?"
Setelah pertemuan itu, Reza dan Caca mulai sering bertemu. Mereka menikmati makan malam bersama di restoran mewah, berjalan-jalan di taman kota, dan mengunjungi tempat-tempat yang penuh kenangan masa kecil mereka. Meskipun kini mereka berada di dunia yang berbeda, ikatan persahabatan mereka tetap kuat.
Suatu hari, Reza mengajak Caca ke desa kecil tempat mereka dulu tumbuh bersama. Mereka berjalan menyusuri jalanan desa, mengunjungi sekolah lama mereka, dan berhenti di bawah pohon beringin besar tempat mereka dulu sering bermain.
"Caca, lihat pohon ini. Sepertinya tidak banyak berubah," kata Reza sambil tersenyum.
"Ya, sepertinya masih sama seperti dulu. Aku masih ingat kita sering bersembunyi di balik pohon ini saat bermain petak umpet," jawab Caca dengan senyum lebar.
Mereka juga menyempatkan diri untuk berfoto di tempat-tempat yang penuh kenangan, seolah-olah mereka ingin mengabadikan momen itu untuk selamanya.