Mohon tunggu...
Arif Firmansyah
Arif Firmansyah Mohon Tunggu... Lainnya - freelancer

Seorang trader, travelling menjadi hobi saya terutama tempat yang paling saya suka adalah pantai juga tempat wisata yang identik dengan keindahan alamnya, selain itu saya juga menyukai topik terkait perkembangan teknologi, sepak bola, hiburan, humor, anime.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

9 Pemikiran Tidak Masuk Akal Orang Atheis & Agnostik

11 Agustus 2023   20:58 Diperbarui: 12 Agustus 2023   16:51 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto unggahan Mohamed_hassan/pixabay.com

secara logika bagaimana mungkin seseorang yang menyatakan ketidakpercayaan kepada sesuatu yang dia sendiri menyakininya tidak ada?, bukankah diam saja sudah cukup?, kenapa harus menyuarakan secara terang-terangan?, ini pasti ada kaitannya dengan kondisi psikologis orang tersebut, mungkin dia kurang bersosialiasi atau kurangnya perhatian dari orang disekitarnya. Terlepas dari itu semua orang yang beragama yang memiliki kepercayaan tentang adanya keberadaan Tuhan tentunya memiliki dasar kepercayaan yang menjadi dasar dan mungkin tidak menjadi dasar kepercayaannya terhadap agama.

penyebab seseorang menjadi atheis bisa jadi karena dia pintar dan bisa jadi juga karena dia bodoh, kebanyakan dari mereka selalu melakukan hal yang konyol salah satunya suka membuat persoalan seperti anak kecil, mereka menyangkal bahwa mereka tidak percaya adanya Tuhan dan selalu menanyakan tentang adanya Tuhan dan meminta bukti bahwa tuhan itu ada. Berbeda ketika dari orang yang beragama menanyakan "kenapa kamu tidak percaya tuhan" hanya dengan kalimat tersebut lah mereka langsung akan mengeluarkan penjelasan-penjelasan, teori-teori, yang dia gunakan untuk memperkuat pernyataannya terhadap ketidak percayaan adanya keberadaan Tuhan. Berarti munculnya atheisme (kepercayaan tentang tidak percaya terhadap adanya keberadaan tuhan) bisa diartikan ketidak percayaan itu mereka yang menciptakannya sendiri.

Memahamkan adanya Tuhan kepada orang yang tidak percaya adanya Tuhan sama halnya seperti menjelaskan warna hitam kepada orang buta. Masalah pemikiran yang sulit dipecahkan, karena diri sendirilah yang menyatakan sesuatu, dan kemauan mempelajari sesuatu yang baru seharusnya perlu dipertanyakan kepada diri sendiri, bagaimana menyikapi masukan informasi dan menerima tanpa mengelak, untuk menghindari masalah kesalah pahaman yang berpotensi menyebabkan konflik. Karena jika seorang atheis atau agnostik hanya mempertanyakan kepada orang lain dengan terus menyangkal pernyataan dan jawaban mereka seorang atheis sulit akan menemukan jawaban, karena hal semacam itu hanya membuatnya konyol dan berputar dalam kepalanya yang terjebak.

Disini kami akan menyangkal 9 ketidak masuk akalan cara berpikir orang-orang atheis dan agnostik, perlu diketahui bahwa atheis dan agnostik hampir memiliki kemiripan terutama soal ketidak percayaan mereka terhadap adanya keberadaan Tuhan.

Seharusnya pikiranmu lah yang bertanggung jawab atas pemikiranmu definisi agnostic dan atheis

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia agnostik adalah orang yang beranggapan bahwa kebenaran tertinggi (misalnya Tuhan) tidak dapat diketahui dan mungkin tidak akan dapat diketahui, agnostik juga terbagi menjadi dua yaitu agnostik atheis dan agnostic theis. Agnostik atheis memiliki kepercayaan bahwa di dunia ini sebenarnya tidak ada Tuhan tapi dalam sisi lain dia mengakui mungkin dia salah. Agnostic theis adalah seseorang yang masih mengakui keberadaan adanya tuhan tetapi dia masih ragu dengan pandangannya sendiri, oleh karena itu dia beranggapan mungkin itu hanya cerita fiksi.

Atehis secara definsi adalah sebuah pandangan filosofi yang secara tegas menyatakan penolakan tentang keberadaan Tuhan (kelompok yang tidak mengambil bagian dalam suatu upacara agama) dapat dikatakan, filosofi atau paham kepercayaan bahwa keberadaan Tuhan tidak ada. Berasal dari bahasa Yunani kuno kata ateis artinya menyangkal atau menolak Tuhan, mereka tidak peduli karena cara berpikir mereka lebih mengarah rasional, berlandaskan sains, logika.

Padahal jika memang benar mereka rasional seharusnya tidak egois dalam menyimpulkan dan semestinya bersikap adil dalam menerima masukan atau mendengarkan pandangan pendapat dari orang lain karena alam semesta sangat luas dan sains hanyalah ilmu pengetahuan yang mempelajari alam dan dunia fisik yang sewaktu-waktu teori yang dijelaskan didalamnya bisa saja terbantahkan dengan seiring penelitian yang terus dilakukan. Atheis & Agnostik dapat diartikan sebagai sebutan atau ungkapan seseorang yang mengaku tidak memiliki kepercayaan terhadap adanya Tuhan, kebanyakan mereka yang atheis kita sebut saja begitu selalu meminta bukti tentang keberadaan tuhan.

Selalu menyatakan pandangan

Secara psikologis apabila seseorang "dalam kondisi tertentu" mengalami kerisauan, ketidak percayaan, kepuasan pandangan dirinya sendiri tentang apa yang seharusnya menjadi pikiran utama, salah satu contoh agnostik selalu meminta bukti kepada orang yang beragama kepada atau orang yang percaya adanya keberadaan tuhan untuk menunjukan bahwa Tuhan itu ada.

Pernyataan tersebut secara tidak langsung menunjukan bahwa seorang agnostik sendiri tidak yakin terhadap pandangannya sendiri terkait ungkapannya atas ketidak percayaannya tentang keberadaan Tuhan, oleh karena itu untuk mendapatkan ketenangan atau pengakuan dari dirinya sendiri, dia menanyakan sesuatu yang sebenarnya mungkin dia tau bahwa meminta pembuktian keberadaan adanya Tuhan secara materil itu mustahil.

Tidak paham makna kepercayaan

Hak adalah sesuatu yang melekat kepada diri menusia sejak lahir sampai mati, termasuk hak memilih kepercayaan yang dia yakini. Secara definisi hak kepercayaan berkaitan dengan pandangan tapi kepercayaan dengan pandangan memang sekilas mirip.

Kata percaya berasal dari kata kepercayaan dan merupakan landasan keyakinan seseorang terhadap sesuatu yang nyata atau tidak nyata, terbukti atau tidak terbukti, sesuatu yang mengarahkan seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu tanpa kepastian. Atau penjelasan yang terdefinisi, sehingga memenuhi harapan seseorang dalam menginterpretasikan sesuatu.

Atheis terjebak didalam pikirannya sendiri

Seseorang yang mengatakan dia tidak percaya pada Tuhan dapat dikatakan terjebak dalam pikirannya sendiri. Pertanyaan mereka lebih mengarah pada mengungkapkan keraguan atau pernyataan dalam kondisi tertentu, secara tidak langsung mencerminkan ketidakpercayaan mereka pada ekspresi mereka sendiri dalam pikiran mereka sendiri, tentang ketidakpercayaan akan keberadaan Tuhan, sehingga mereka hanya mempertanyakan dan tidak sungkan menolak jawaban atas pertanyaan yang telah dia ajukan sebelumnya, bertanya-menyangkal-kembali berpikir untuk meyakinkan diri.

Pertanyaan dan pernyataan paradoks atheis

Pernahkah kamu mendengar kalimat yang mereka klaim sebagai pertanyaan yang berbunyi "Jika Tuhan Maha Kuasa, dapatkah Dia membuat batu yang sangat berat sehingga Dia sendiri tidak sanggup mengangkatnya?" ini adalah salah satu indikasi bahwa seorang atheis terjebak didalam pikirannya sendiri dengan berusaha menyangkal membuat pernyataan-pernyataan yang sebenarnya pertanyaan seperti itu secara tidak langsung menjelaskan bahwa akal manusia itu terbatas dan hanya Tuhan yang tiada batas.

Cara menjawab pertanyaan seperti itu yaitu "Tuhan berkehendak sesuai kehendaknya artinya Tuhan bebas menentukan kehendak tanpa ada yang memerintah dan melaranganya, karena kebenaran keberadaan adanya Tuhan perlu berada di ranah teologi dan filsafat agama".

Cara menang dari perdebatan terhadap orang yang tidak percaya adannya keberadaan Tuhan

Ini sebenarnya masalah dalam pemikiran yang dianut oleh masing-masing individu, karena mempercayai dan tidak mempercayai seringkali berkaitan dengan keyakinan dan pengalaman pribadi, spiritualitas, dan pandangan masing-masing individu.

Berbicara dalam konteks keyakinan sering kali didasarkan pada faktor-faktor seperti agama, budaya, pengalaman hidup, dan refleksi filosofis pribadi, oleh karena itu orang memiliki pandangan berbeda-beda tentang adanya keberadaan Tuhan. Tapi dalam konteks keyakinan secara rasionalitas seseorang mendasarkan keyakinan mereka pada argumentasi rasional dan bukti yang dapat diuji.

"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (QS Al Anbiya:33).

Pintar mencari alasan menghindari atau mengalihkan pandangan topik yang sedang dibahas

Perdebatan dengan atheis mereka selalu mengalihkan pembicaran ke pembahasan yang dirasa menguntungkan baginya, karena tidak tau pasti jika berdebat dengan seorang atheis mereka sebenarnya ingin mencari jawaban atas ketidak tahuan mereka atau hanya ingin mengguncang keyakinan pikiran orang yang mempercayai adanya keberadaan tuhan, jadi mereka yang atheis seolah-olah demi kepuasan dan meyakinkan diri untuk mempertahankan keyakinannya tentang tidak adanya keberadaan Tuhan mereka terus menerus menciptakan banyak pertanyaan, peryataan paradoks dan sebagainya, yang bahkan mungkin mereka tidak akan peduli dengan jawabannya.

Cara yang cukup tepat untuk menghindari nya adalah dengan membiarkannya dengan tidak menentang pikirannya, karena indikasi mereka semakin menjadi atheis adalah ketika kita selalu menentang ketidakpercayaan mereka terhadap adanya keberadaan Tuhan. Penting bagi umat beragama mengajak, memperkenalkan, mencontohkan dalam kehidupan dunia nyata dengan menunjukan perilaku yang baik kepada mereka tanpa harus berdebat dengannya. Sebagai umat beragama tentunya penting bagi kita mengajak orang ke jalan yang benar dan saling mengingatkan atas kesalahan dan menghargai pendapat orang lain.

Membantah argumen menjadi atheis akibat mempelajari sains

Kalimat yang tidak asing didengar dari seorang atheis yaitu "mempelajari sains alasan menjadi atheis (tidak mempercayai adanya Tuhan)". Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari alam semesta dan juga mempelajari dunia fisik untuk kemudian menghasilkan sebuah teori-teori yang sebenarnya teori tersebut bisa terbantahkan kapan saja seiring berjalannya waktu selama manusia terus mempelajarinya. Teori dihasilkan dari penemuan, pengamatan, penelitian untuk menjelaskan secara tegas fenomena yang terjadi.

Menjelaskan prinsip toleransi antar umat beragama

Menjelaskan prinsip toleransi antar umat beragama yaitu tidak peduli apa agama yang dianut oleh orang lain menghargai antar sesama manusia terutama perbedaan pendapat merupakan hal yang harus dijunjung tinggi dalam hidup bermasyarakat. Mempromosikan agama masing-masing tanpa harus memaksa orang lain pindah memeluk agama yang dianutnya.

Dengan menjelaskan prinsip toleransi antar umat beragama hal ini bertujuan agar seseorang yang atheis dapat membuka pemikiran dan dapat menerima perbedaan pendapat dari orang lain dan hal ini juga menegaskan pentingnya menjunjung tinggi kebersamaan hidup dalam masyarakat, karena percaya atau tidak percaya seseorang terhadap adanya keberadaan tuhan merupakan masalah yang mengarah ke ranah privat seorang individu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun