Mohon tunggu...
Arif Firmansyah
Arif Firmansyah Mohon Tunggu... Lainnya - freelancer

Seorang trader, travelling menjadi hobi saya terutama tempat yang paling saya suka adalah pantai juga tempat wisata yang identik dengan keindahan alamnya, selain itu saya juga menyukai topik terkait perkembangan teknologi, sepak bola, hiburan, humor, anime.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Generasi Z akan Menjadi Kunci Perubahan Indonesia

10 Agustus 2023   21:18 Diperbarui: 10 Agustus 2023   21:44 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
indeks literasi gen z/databoks.katadata.co.id

Generasi z  sangat berpotensi membawa masa depan Indonesia menjadi lebih baik, kebanyakan gen z memiliki karakter dan sifat yang unik dan selalu terbuka dengan hal baru, generasi z sebutan anak yang lahir sekitar tahun 1997-2012 atau sering disebut gen z berbeda dengan milenial yang lahir sekitar tahun 1982-1996.

Tumbuh bergandengan bersama kemajuan teknologi membuat gen z menjadi generasi yang menjadikan dirinya instrumen penting dalam kemajuan Indonesia, hal ini diperkuat dengan lirisnya data indeks literasi digital oleh kominfo yang kembali mengalami peningkatan.

Gen z menjadi sasaran yang dipersiapkan untuk mengahadapi problema negara di masa mendatang, agar siap, kuat, tidak mudah goyah, terutama dari sisi pemikiran dan pengetahuan dalam kapasitas berpikir mereka.

“Pada tahun 2020 Indonesia hanya memperoleh skor 3,46 poin, kemudian tahun 2021 naik menjadi 3,49 poin (naik 0,03 poin). Tahun ini, Indonesia berhasil naik 0,05 poin dari 3,49 menjadi 3,54 poin,” ucap Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, pada Peluncuran Status Literasi Digital Indonesia 2022, di Menara Danareksa Jakarta, Rabu (01/02/2023). 

Terdapat tiga pilar yang berhasil mengalami kenaikan yaitu pilar digital skill (dari 3,44 menjadi 3,52), pilar digital ethics (3,53 menjadi 3,68), dan pilar digital safety (3,10 menjadi 3,12).

Pengertian Indeks Literasi Digital

Indeks literasi digital (IDL) adalah ukuran kemampuan seseorang untuk menggunakan teknologi digital secara efektif dan etis. IDL mencakup empat pilar utama yaitu sebagai berikut:

  • Kecakapan digital: kemampuan untuk menggunakan teknologi untuk mengakses, mengevaluasi, membuat, dan menggunakan informasi secara efektif.
  • Etika digital: kemampuan untuk menggunakan teknologi secara bertanggung jawab dan menghormati hak orang lain.
  • Keamanan digital: kemampuan untuk melindungi diri dari ancaman keamanan online.
  • Budaya digital: pemahaman tentang nilai-nilai dan norma-norma yang mendasari masyarakat digital.

 60% Generasi Z Memiliki IDL Tinggi

Meskipun sering di buli atau semecam di olok-olok, karena ketidak tahuan mereka terhadap hal yang bisa dibilang kebanyakan dari mereka tidak mengalaminya contoh "dasar anak sekarang, dulu jaman saya gini-gini blablabla" semacam gitu lah.

Tidak dapat ditepis lagi jika sesuatu hal yang berkaitan dengan teknologi gen z sangat mengerti itu dan terbuka dengan segala sesuatu yang baru berbeda dengan milenial yang cenderung masih mengandalkan rasa atau semacam mempertahankan sesuatu yang dari dulu dia yakini (maksudnya ini kecenderungan).

Ini merupakan kondisi potensi kemajuan bangsa yang harus menjadi perhatian pemerintah, keterbukaan gen z dengan hal-hal baru menjadikan mereka tidak terpaku dengan sesuatu hal yang mungkin kebanyakan orang menganggapnya harus contoh sekarang banyak generasi z yang sukses usia muda karena mereka berpikir mencari uang tidak hanya bekerja ke orang lain pada akhirnya mereka dapat melampaui orang yang bekerja yang berpenghasilan tetap sekalipun.

SNLIK tahun 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68%, meningkat dari tahun 2019 yang hanya 38,03%. 

Indeks inklusi keuangan tahun ini mencapai 85,10% meningkat dibanding periode SNLIK sebelumnya di tahun 2019 sebesar 76,19%, menunjukkan gap antara meningkatnya tingkat literasi dan tingkat inklusi semakin menurun, dari 38,16 persen di tahun 2019 menjadi 35,42 persen di tahun 2022.

Ini yang menjadi pr pemerintah karena literasi inklusi juga tetap penting karena untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat memiliki akses yang adil dan setara terhadap layanan keuangan yang diperlukan

Kesimpulan

Generasi yang berpotensi besar dan merangkul semua generasi untuk menerima hal yang baru, beradaptasi dengan hal baru, membuat hal haru, meningkatkan kualitas diri meningkatkan kualitas cara berpikir, selain itu ada faktor lain juga yang sangat mempengaruhi cara gen z memandang sesuatu yang berbeda dengan generasi milenial, saya tidak bisa membahas semuannya disini, terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun