Mohon tunggu...
Arif Firmansyah
Arif Firmansyah Mohon Tunggu... Lainnya - freelancer

Seorang trader, travelling menjadi hobi saya terutama tempat yang paling saya suka adalah pantai juga tempat wisata yang identik dengan keindahan alamnya, selain itu saya juga menyukai topik terkait perkembangan teknologi, sepak bola, hiburan, humor, anime.

Selanjutnya

Tutup

Money

Daftar Saham Milik Lo Kheng Hong Dijuluki Warren Buffett-nya Indonesia

23 Maret 2023   14:45 Diperbarui: 28 Maret 2023   22:53 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkenalan

Lo Kheng Hong merupakan seorang investor sukses pasar modal asal Indonesia kelahiran tahun 1959 bulan february tanggal 20, beliau sering dijuluki sebagai Warren Buffett nya Indonesia.

Beliau sudah berinvestasi pasar saham sudah sejak lama, ada pun saham andalan beliau dulu adalah UNTR, mengintip portofolio beliau sudah masuk kategori big porto karena saldo nya bukan main, kesederhanaan, ramah, baik, adalah image yang sudah melekat di dalam diri beliau walau sudah profit ribuan persen di pasar modal hal tersebut tidaklah membuat beliau besar diri, juga tidak jarang beliau mengajarkan ilmunya.

Dijuluki Warren Buffett nya Indonesia berkat hasil kesuksessannya dalam berinvestasi di saham, tentunya untuk meraih hal tersebut perlunya kesabaran, waktu, juga analisis dan modal, tidak mudah untuk menjadi seorang investor saham karena mental menjadi salah satu tiang kuat agar mencapai tujuan.

Investasi jangka panjang merupakan aliran beliau sejak dulu

Lo Kheng Hong tidak begitu tertarik untuk melakukan trading jangka pendek seperti scalping dikutip dari salah satu media saat diwawancarai beliau mengatakan "kalo trading dapetnya receh" berbeda dengan hasil yang didapatkan apabila kita berinvestasi, memang benar yang dikatakan beliau kalo trading seperti scalping dapatnya receh tetapi terlepas dari apapun itu baik berinvestasi atau trading jangka pendek sama2 memiliki resikonya sendiri.

Trading jangka pendek dan investasi jangka panjang jika dilihat dari persentase resiko trading jangka pendek termasuk lebih besar karena dilihat dalam waktu yang digunakan biasanya singkat dengan mengharuskan si trader membeli dan menjualnya dengan sesegera mungkin, berbeda dengan investasi jangka panjang yang jika dilihat dari segi resiko bisa ada toleransi karena dari awal tujuan investasi bertarget tahunan dan lebih ke holder atau memegang barang dalam waktu yanga lama dengan konsekuensi tidak menjualnya ketika harga sewaktu-waktu mengalami penurunan sampai harga kembali mengalami kenaikan entah sampai berapa tahun baru akan memutuskan untuk menjualnya.

Beberapa saham yang dibeli Lo Kheng Hong

Beberapa saham yang dibeli oleh Lo Kheng Hong ada BMTR, GJTL, MBSS, CFIN, DILD, PTRO, saham yang beliau selalu memasukan uangnya sampai maret 2023 adalah saham dengan kode BMTR, padahal kalo menurut saya pribadi saham BMTR ini dalam beberapa tahun terakhir selalu mengalami penurunan dan jika dilihat dalam segi fundamental bagus, tidak tahu apa alasan beliau membeli saham tersebut memang seorang investor dengan jam terbang yang tinggi berbeda pemikirannya dengan orang seperti saya belum lama terjun ke dunia saham, memang saham BMTR ini under value. Namun untuk saham seperti GJTL, MBSS, CFIN, DILD, dan PTRO belum ada lagi transaksi pembelian yang dilakukan oleh beliau.

Pendapat saya pribadi

Apakah saya akan membeli saham yang dibeli Lo Kheng Hong? tidak, kenapa? karena setiap orang memiliki cara pandang, teknik dagang, dan analisa yang berbeda-beda, saya tidak ikut membeli saham yang dibeli beliau bukan berarti saya lebih jago dari beliau its no, balik lagi sesuaikan teknik dagang kenyamanan dan kecocokan masing2. Dasar yang kuat kenapa saya tidak ikut membeli saham yang dibeli oleh beliau ya karena saya tipe trader yang menganut teknik swing, dalam kata lain tidak menutup kemungkinan saya sewaktu-waktu juga ikut membeli saham beliau apabila sekiranya analisa saya mengatakan untuk membeli saham tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun