Mohon tunggu...
Arif Febriyanto
Arif Febriyanto Mohon Tunggu... -

Antara Djakarta - Poerwokerto

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Melawan Dominasi Kereta Api Jarak Jauh atas KRL Commuter Line (3)

2 Juni 2014   08:57 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:49 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat Datang Gapeka 2014...

Apakah ada perubahan? Kemarin contohnya, saat peluncuran perdana, 1 Juni 2014. Karena hari libur, kepadatan penumpang tidak sepadat hari ini. Kemarin, ritual antri di Manggarai untuk silang susul dengan KA Jarak Jauh (KAJJ) masih tetap berlaku. Kemarin sekira pukul 17.24, di Manggarai bersilang dengan KA Argo Sindoro dari Gambir ke Jatinegara dan disusul KA xxx dari Jatinegara ke Gambir. Itu suasana sore hari. Akhirnya pagi ini, merasakan tidak adanya perubahan pada perjalanan KRL. Ya memang begitu, Gapeka memang di setting untuk memuluskan KAJJ. Jadi jangan terlalu berharap adanya perubahan selama KAJJ masih mendominasi KRL!.

Solusi untuk “mengalah” KRL Commuter Line harus segera direalisasikan seperti pada tulisan saya sebelumnya. Jika solusi “mengalah” ini tidak dapat dilaksanakan, maka KAJJ harus “di hentikan” hanya sampai pinggiran Jakarta.Buatkan Stasiun terpadu baru antara Bekasi-Tambun. Pisahkan Stasiunberdasarkan kelas kereta api. Stasiun Eksekutif, Stasiun Bisnis dan Stasiun Ekonomi. Pemindahan total stasiun ini ke pinggiran Jakarta mutlak dilakukan jika Jakarta ingin terbantu membebaskan dari macet. Namun jika kebijakan setengah hati yang digelayuti kepentingan-kepentingan bisnis semata, KRL Commuterline hanya jadi anak bawang. Sudahlah, tidak usah repot-repot complain, tidak usah repot-repot memberikan saran. Karena KA Jarak Jauh akan terus mendominasi atas KRL Commuterline….

Oleh karena itu, saya mengajak teman-teman yang peduli Jakarta, peduli kemacetan, peduli KRL, kita tekan pemerintah untuk membuat kebijakan yang pro KRL. Jika KRL tidak bisa dibuat “mengalah” seperti pada tulisan saya sebelumnya, maka pindahkan stasiun pemberhentian dan kedatangan KA Jarak Jauh ke pinggiran Jakarta!

Kondisinya memang berat. Berat untuk meninggalkan kemegahan Gambir, berat untuk meninggalkan bisnis Food Court dan sejenisnya. Stasiun di pinggiran Jakarta akan membuat pangsa pasar KA Eksekutif jeblok karena jauh dari pusat kota. Dibuatkan KRL feeder pun belum tentu bisa memindahkan calon penumpang KA Jarak Jauh dari mobil pribadi ke KRL feeder. Belum lagi rel dwiganda yang akan “mubazir” yang membentang dari Cikarang sampai Manggarai.

Beribu alasan dikemukakan untuk “menahan” perpindahan stasiun KA Jarak Jauh ke pinggiran Jakarta. Tulisan mengenai permasalahan tersebut akan dilanjutkan di Melawan Dominasi KA Jarak Jauh atas KRL Commuterline (4)… #JktLebihBaik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun