Jelas dalam ayat tersebut mengatakan bahwa Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur tidak seperti kitab sebelumnya, agar dapat meneguhkan Nabi Muhammad. Menurut tafsir ringkas Kementerian Agama pada ayat tersebut menafsirkan:
"Pada ayat berikut diceritakan lagi permintaan lainnya yang mengada-ada yang dikemukakan oleh orang kafir kepada Nabi Muhammad. Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus sebagaimana kitab-kitab samawi dulu seperti kitab Taurat, Zabur,dan Injil, bukan berangsur-angsur sebagaimana Al-Qur’an?” Demikianlah, Kami turunkan Al-Qur’an secara berangsur-angsur agar Kami memperteguh hatimu Muhammad dengannya karena setiap kali ayat Al-Qur’an turun, nabi merasa tenang karena Allah selalu menyertainya dalam suka maupun duka dan Kami membacakannya secara tartil berangsur-angsur, perlahan dan benar, selama kurang lebih 23 tahun. Membaca Al-Qur’an dengan tartil, sangat di dianjurkan. Diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur, agar mudah dihafal, dihayati, dan diamalkan sedikit demi sedikit."
Dalam turunnya ayat Al-Quran ini, Allah SWT telah memerintahkan malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu melalui perantaranya. Wahyu yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah bertepatan pada malam lailatul qadr.
Telah dijelaskan didalam ayat Al-Quran itu sendiri, seperti didalam surat Al-Qadr, Allah berfirman:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar." (QS Al-Qadr: 1)
Dalam turun ayat pertama kalinya, surat Al-Qadr tersebut menurut penafsiran ringkas menurut Kementerian Agama, menafsirkan:
"Al-Qur'an adalah kitab suci yang mulia. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya untuk pertama kali kepada Nabi Muhammad di Gua Hira, atau menurunkannya secara sekaligus dari Lauh Mahfuz ke Baitul Izzah di langit dunia, pada malam qadar, malam kemuliaan dan keagungan."
Dalam memahami turunnya wahyu pertama yang terjadi, ada perbedaan pendapat tentang surat yang menerangkan tentang turunnya ayat pertamakali. Seperti berikut ini:
Pertama, Al-Quran diturunkan pertama kali melalui proses 3 tahapan. Dari Lauh Mahfuz ke Baitul Izzah di langit dunia secara langsung sekaligus pada malam Lailatul Qadr. Lalu saat yang sama diturunkan wahyu dari baitul izzah melalui malaikat Jibril diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur mengikuti masa kerasulan Beliau selama 23 tahun.
Kedua, Al-Quran diturunkan pertama kali pada malam Lailatul Qadr kepada Nabi dengan langsung melalui perantara malaikat Jibril tanpa ada proses tahapan, yang diturunkan secara berangsur-angsur dan setelah itu diturunkannya mengikuti masa kerasulan Nabi Muhammad SAW selama kurang lebih 23 tahun secara bertahap.
Setelah turunnya Al-Quran untuk pertama kalinya adapun cara penyampaian malaikat Jibril dengan cara menurunkannya seperti terdengarnya bunyi lonceng, menjelma menjadi seorang laki-laki yang menghampiri Nabi, melalui mimpi yang benar, serta di tiupnya kedalam hati Nabi SAW sehingga Nabi tidak sadar wahyu tersebut telah di wahyukan dan telah ada pada dirinya.