Mohon tunggu...
Arif Nur Hidayat
Arif Nur Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Content Creator

Seorang mahasiswa akhir INFJ yang baru kesampaian keinginannya untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Swiss Sampai Dikenal Sebagai Negara Netral

1 Juni 2024   16:58 Diperbarui: 1 Juni 2024   17:03 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: primus-wealth.com

Swiss dikenal luas sebagai negara yang netral, sebuah status yang telah menjadi ciri khas dari kebijakan luar negerinya selama berabad-abad. Netralitas Swiss tidak hanya menjadi bagian dari identitas nasionalnya tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas di kawasan Eropa. 

Awal Mula Netralitas Swiss

Netralitas Swiss berakar dari abad ke-16, meskipun deklarasi resmi terjadi kemudian. Pada tahun 1515, setelah kekalahan di Pertempuran Marignano, Swiss mulai mengadopsi kebijakan netralitas untuk menghindari keterlibatan dalam konflik militer besar di Eropa. Namun, netralitas ini baru diakui secara luas setelah Kongres Wina tahun 1815.

Kongres Wina dan Pengakuan Internasional

Kongres Wina, yang berlangsung setelah kekalahan Napoleon, merupakan titik balik penting dalam sejarah netralitas Swiss. Dalam kongres tersebut, kekuatan-kekuatan Eropa, termasuk Austria, Prusia, Rusia, dan Inggris, sepakat untuk mengakui netralitas permanen Swiss. Keputusan ini dimaksudkan untuk menciptakan zona penyangga yang stabil di tengah Eropa yang sering dilanda perang.

Peran Swiss Dalam Perang Dunia

Selama Perang Dunia I dan II, Swiss tetap netral meskipun berada di tengah-tengah konflik besar. Netralitas Swiss diuji terutama selama Perang Dunia II ketika dikelilingi oleh negara-negara yang berperang. Swiss mengandalkan angkatan bersenjatanya untuk menjaga kedaulatan dan netralitasnya, sekaligus menjadi tempat perlindungan bagi para pengungsi. Pada akhir Perang Dunia II, lebih dari 300.000 pengungsi telah mencari suaka di Swiss.

Era Modern dan Netralitas Swiss

Setelah Perang Dunia II, Swiss terus mempertahankan netralitasnya, meskipun bergabung dengan PBB pada tahun 2002, sebuah langkah yang sebelumnya dihindari untuk mempertahankan status netral. Hingga kini, Swiss tidak menjadi anggota NATO atau Uni Eropa, meskipun menjalin hubungan erat dengan kedua organisasi tersebut.

Sumber gambar: hops.id
Sumber gambar: hops.id

Beberapa bentuk netralitas negara swiss juga terlihat dalam beberapa aksi berikut:

1. Militer Swiss: Pada tahun 2023, anggaran pertahanan Swiss adalah sekitar CHF 5,4 miliar (sekitar USD 5,9 miliar). Angka ini mencerminkan komitmen Swiss untuk mempertahankan angkatan bersenjata yang memadai demi menjaga netralitasnya.

2. Pengungsi Perang Dunia II: Selama Perang Dunia II, Swiss menerima lebih dari 300.000 pengungsi. Hal ini menunjukkan peran kemanusiaan yang dimainkan oleh Swiss meskipun netral.

3. Ekonomi Perang: Selama periode perang, ekonomi Swiss juga berkembang karena perannya sebagai pusat keuangan dan perdagangan yang netral. Pada tahun 1944, cadangan emas Swiss mencapai 1.429 ton, meningkat signifikan dari 261 ton pada tahun 1939.

Swiss juga aktif dalam diplomasi internasional dan bantuan kemanusiaan. Markas besar Palang Merah Internasional terletak di Jenewa, dan Swiss sering menjadi tuan rumah perundingan damai dan konferensi internasional. Pada tahun 2022, Swiss menyumbangkan sekitar CHF 3,2 miliar (sekitar USD 3,5 miliar) untuk bantuan pembangunan internasional.

Netralitas Swiss bukan hanya kebijakan luar negeri tetapi juga bagian integral dari identitas nasional. Sejak abad ke-16, Swiss telah berhasil menjaga netralitasnya, bahkan dalam menghadapi konflik besar di Eropa. Dengan anggaran pertahanan yang signifikan dan peran aktif dalam diplomasi dan bantuan internasional, Swiss terus menjadi simbol stabilitas dan perdamaian di tengah ketidakpastian global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun