Mohon tunggu...
Arif Nur Hidayat
Arif Nur Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Content Creator

Seorang mahasiswa akhir INFJ yang baru kesampaian keinginannya untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Dari Hansen Kita Tahu Alasan Anak Orang Miskin Sulit Merubah Nasibnya

3 Desember 2023   12:55 Diperbarui: 3 Desember 2023   13:12 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Screenshot Pribadi Di Tiktok @hansenvendiagus14

Hansen Agus Vendi dengan akun tiktoknya yang memiliki lebih dari 4 juta pengikut menjadi idola bagi banyak orang. Awalnya, dia suka upload video-video main gitar di Youtube . Kemudian, namanya melesat di Tiktok dan terkenal dengan kontennya yang menghibur dan banyak plot twistnya.

Total likes akunnya bahkan sudah diatas 200 juta. Setiap Hansen posting, tidak butuh waktu lebih dari 15 menit untuk videonya mencapai 50 ribu views.

Dalam satu bulan terakhir, Hansen sering membuat konten perbandingan orang kaya dengan orang miskin. Keunikan dari kontennya pada kali ini adalah penggunaan bahasa korea pada orang kaya dan bahasa cina pada orang miskin di beberapa bagian dialognya.

Sumber: Instagram @hansenvendiagus
Sumber: Instagram @hansenvendiagus

Pemilihan katanya juga memperhatikan tren yang lagi viral seperti kata "Gwencana yoo". Disisi lain, Hansen membawakan beberapa kosa kata bahasa cina yang maknanya kasar namun dibungkus dengan pembawaan karakter yang kuat sehingga sangat lucu. Alhasil, hampir semua konten dengan gaya baru ini mampu menembus diatas 15 juta views.

Konten Hansen ini pada dasarnya adalah tentang perbedaan respon orang kaya dan orang miskin dalam masalah yang mereka hadapi. Topik konten yang dibahas mulai dari ketika anak mereka berantem, putus cinta, beli baju lebaran, ketika mengenalkan anaknya pada temen ortu, dan lain-lain.

4 karakter utama dalam konten Hansen ini antara lain, daddy (orang tua kaya), Hansen atau my son (anak orang kaya), ko aliong (orang tua miskin), dan Hansena (anak orang miskin). Selain itu, terkadang dibeberapa konten juga ditampilkan masing-masing istri dari daddy dan ko aliong.

Ayah orang kaya digambarkan sebagai orang dengan pembawaan yang ramah, penuh optimisme, dan bisa memposisikan diri sebagai teman bagi anaknya. Sementara itu, ayah orang miskin memiliki karakter yang temperamental dan keras kepada anaknya.

Ayah orang kaya selalu merespon masalah yang sedang dialami anaknya dengan pikiran positif. Dia cenderung santai dan tidak membesar-besarkan masalah. Ayah orang kaya mampu menjadi penenang anaknya dan mencarikan solusi yang tepat.

Contohnya saja dalam konten tentang ayah orang kaya mengenalkan anaknya kepada koleganya. Koleganya menanyakan pekerjaan hansen kepada ayah orang kaya. Dia yang mengetahui anaknya belum bekerja tidak mrrasa tersinggung dengan pertanyaan koleganya.

Ayah orang kaya justru melindungi anaknya dihadapan koleganya. Daddy mengatakan bahwa hansen masih mencari jati diri dan dia percaya dengan kemampuan anaknya.

Ayah orang miskin adalah kebalikan dari ayah orang kaya. Ko Aliong cenderung pesimis dan selalu menyalahkan keadaan dan orang lain atas kemiskinan yang dia alami. Ko Aliong bahkan tidak segan-segan membicarakan kesalahan dan aib keluarganya pada tamunya.

 Sumber: instagram @hansenvendiagus
 Sumber: instagram @hansenvendiagus
Konten dengan topik putus cinta bisa dijadikan sebagai contoh. Hansena baru saja putus dengan pacarnya dan ayah ibunya tahu soal itu.

Ayah dan ibunya hansena yang seharusnya menghiburnya justru membully hansena. Mereka justru bilang bahwa hansena pantas mendapatkannya karena mukanya mirip bokong.

"Lu olang emang anak halam a". Begitu kata ayah dan mama hansena.

Dua perbedaan kondisi mencolok dari keluarga kaya dan keluarga miskin sangat terlihat dari contoh di atas. Meskipun sekedar konten, nyatanya kejadian ini banyak terjadi dikehidupan sehari-hari.

Perbedaan mindset menentukan cara mereka dalam parenting. Salah dalam mendidik anak akan memberikan luka yang dibawa sampai dewasa.

Lahir dalam keluarga kaya memang tidak menjamin seorang anak tetap akan menjadi kaya di masa dewasanya. Tapi, dia sudah punya privilige buat mencoba banyak kegiatan dan bisa bangkit lagi dengan lebih mudah semisal gagal.

Ibaratnya, anak orang kaya start dari angka 20 untuk menuju ke 100. Apalagi si anak ditunjang dengan keluarga harmonis dan sangat mendukungnya.

Anak orang kaya dapat menjalani masa kecil dan remajanya dengan senang. Mereka merasa keberadaan diri mereka di dalam keluarga sangat berarti. Orang tua kaya sangat memanusiakan anak-anaknya dan tidak menghakimi langsung kesalahan yang diperbuat anak mereka.

Sumber: Screenshot Pribadi Di Tiktok @hansenvendiagus14
Sumber: Screenshot Pribadi Di Tiktok @hansenvendiagus14

Kondisi yang dialami anak orang kaya adalah impian bagi banyak anak dari keluarga miskin. Mereka adalah generasi perintis yang harus memulai dari 0 bahkan minus.

Kehidupan sehari-hari anak orang miskin dijalani dengan penuh tekanan baik dari luar rumah dan dalam rumah itu sendiri. Anak orang kaya dengan anak orang miskin sama-sama pernah menghadapi masalah pertemanan, asmara, maupun di sekolah atau kuliah.

Akan tetapi, anak orang miskin seringkali direndahkan oleh orang tuanya sendiri. Ketika anak bercita-cita jadi pilot maka ortu akan menyangkalnya dan mengatakan bahwa impian itu mustahil dicapai.

Belum lagi kalau si anak sudah umur 20-an dan masih menganggur. Orang tua miskin bukannya menyemangati dan mencarikan pekerjaan untuk anaknya justru menjatuhkan mentalnya. Orang tua miskin seringkali mengungkit kesalahan anak-anaknya dimasa lalu dan menumpahkan pada anaknya dimasa kini.

Kekerasan verbal sudah menjadi makanan sehari-hari si anak. Bahkan, beberapa orang tua tega melakukan kekerasan fisik pada anaknya dengan dalih agar anaknya sadar dengan kesalahannya.

Hasil dari pola pendidikan dalam keluarga seperti itu adalah anak yang rendah diri, pesimis, dan mudah menyerah. Tetap ada pengecualian untuk anak-anak yang memilih untuk tetap berjuang dan berhasil meraih masa depan yang cerah.

Anak orang miskin pada hakikatnya bisa merubah nasibnya dan memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya. Namun, mereka perlu menemukan lingkungan pertemanan dan komunitas yang memantik usaha mereka. Dorongan atau motivasi tidak harus selalu dari dalam diri tapi terkadang kejadian ataupun interaksi dengan orang lain yang menghadirkan motivasi untuk meraih cita-cita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun