Kalau dicari ciri-cirinya, maka kurang lebih begini: (1) pengecut, tidak berani; (2) tidak berkorban, kalaupun berkorban maka dengan perhitungan yang matang; (3) membela kepentingannya; (4) tidak peduli dengan kebatilan; (5) mengikuti arus, dekat dan baik dengan semua, ambigu, mem-bunglon, munafik, ‘berdiri di dua sisi’; (6) tidak melawan, diam, dan mencari selamatnya sendiri; dan (7) tidak bertujuan mulia, malu ketahuan oleh penerusnya.
Maka kepada mereka tidak salah kalau KBBI Onlinedan Wiktionary mengartikan sebagai orang yang menghasut, Â orang yang menipu, dan orang yang kalah.
Mau menjadi pahlawan, pemberontak, atau pecundang adalah pilihan. Terhadap pilihan itulan manusia akan bertanggung jawab kepada penciptanya.
Daftar Pustaka:
- http://triehartanto.blogspot.co.id/2011/12/misteri-kematian-dua-jenderal-di.html
- http://intisari-online.com/Unique/Others/10-Fakta-Yang-Belum-Terceritakan-Dari-Pertempuran-Surabaya-10-November-1945
- https://www.facebook.com/notes/muhammad-karim/resolusi-jihad-nu-dan-pidato-bung-tomo-10-nopember-di-surabaya/10150456281774416/
- http://kbbi.web.id/pahlawan
- http://kbbi.web.id/berontak
- http://kbbi.web.id/cundang-2
- https://id.wiktionary.org/wiki/pecundang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H