Mohon tunggu...
Arif Dharmawan
Arif Dharmawan Mohon Tunggu... -

kembalikanlah semua kepada Allah SWT.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Banyuwangi, The Sunrise of Java

23 September 2011   12:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:41 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di dekat Desa Ketapang, Kecamatan Giri, hamparan pasir putih Pantai Watu Dodol begitu indahnya bahkan pengunjung bisa melihat Pulau Bali yang hanya dipisahkan oleh Selat Bali dari Banyuwangi. Nah kalau sudah disini, saya merasa lega karena perjalanan yang melelahkan dari Jakarta – Bali akan segera berakhir. Kenapa dinamakan watu dodol, karena ada sebuah batu besar terletak ditengah jalan, dan konon batu ini tidak bisa didinamit semasa pelebaran ruas jalan trans jawa. Setiap akan didinamit selalu gagal, bahkan sebuah alat buldozerpun pernah mati total waktu mau menghancurkan batu besar ini. Itulah kebesaran Tuhan…

Dari sini kita bisa memandang indahnya puncak bukit gunung Ijen yang berwarna kuning dari jauh, sementara taman nasional bali barat sudah terlihat dengan jelas. Jangan pernah menyebrangi selat Bali diwaktu malam pada bulan desember – februari. Karena arusnya yang kuat sehingga membuat pusaran air yang besar, tidak aneh apabila setiap tahun ada kapal ferri yang tenggelam. Once saya pernah menyebrang pukul 1 dini hari, guncangan ombaknya sungguh terasa sekali. Ngeri saya…

Dan salahsatu keelokan Banyuwangi adalah suku Osing dengan bahasanya yang khas serta budayanya yang mirip Bali. Mereka tiap tahun selalu melakukan ritual bersih desa dengan tarian Barongan – patung Barong seperti di Bali dan diiringi tetabuhan khas Banyuwangi, sungguh unik. Banyuwangi juga penghasil janur terbesar lho, hampir 60% janur untuk ritual harian masyarakat Hindu Bali dihasilkan dari pohon kelapa yang tumbuh di Banyuwangi.

Selain itu, Banyuwangi juga menjadi sentra bisnis usaha rumahan, barang2 seni yang terbuat dari bahan batok kelapa serta tas rajutan tangan dari bahan alam yang dijual di pasar Sukawati atau pasar2 seni lainnya di Bali berasal dari Banyuwangi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun