Artikel diterjemahkan dan diparafase oleh Psikolog Arif (Arif Budi Setiawan, M.Psi., Psikolog)
dari buku : Even Happier A Gratitude - Tal Ben Shahar.
Tekanan waktu mudah berubah seiring perkembangan zaman yang bisa saja meningkatkan angka depresi. Salah satu hal yang tampak adalah penelitian kepada mahasiswa yang membuat resume. Dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa prestasi mahasiswa saat ini lebih mengesankan dibandingkan dengan resume dari tahun-tahun sebelumnya. Awalnya hal tersebut akan membuat kita terkesan, akan tetapi pada kenyataannya perlu juga disadari bahwa hal itu adalah harga suatu pengorbanan emosional yang dikeluarkan. Bahkan mereka merasa kewalahan terhadap hal yang harus dilakukan.
Kesibukan kita yang kadang terlalu banyak, kita seperti dituntut untuk melakukan banyak hal dalam satu waktu. Akibatnya kita menjadi tidak pernah fokus pada hal yang bisa saja membuat kita menikmati suasana, fokus pada potensi yang kita miliki, menikmati karya seni, pemandangan alam, menghabiskan waktu untuk orang tersayang, atau bahkan ke anak-anak kita.
Kemudian, hal apa yang dapat kita lakukan untuk lebih menikmati hidup kita meski banyak dari kita yang tinggal di lingkungan yang serba terburu-buru? Jawabannya ada hal baik, ada hal buruk. Hal buruknya adalah tidak ada solusi ajaib untuk bisa tiba-tiba menyederhanakan hidup kita. Kabar baiknya adalah berupaya untuk menyederhanakan hidup dengan melakukan hal yang lebih sedikit tanpa mengorbankan kesuksesan.
Aktivitas atau pada area apa kita terlalu banyak menghabiskan waktu dan mengorbankan kebahagiaan kita ?
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________