1. Pikiran Emosi (Emotion Mind)
Perilaku yang muncul sangat dominan dipengaruhi oleh pikiran. Cara pikir ini sangat dipengaruhi oleh emosi, sehingga akan mengendalikan perilaku. Misalnya istri sedang dalam kondisi kelelahan kemudian menjadi memarahi suami dan menuntut suami agar ia menjadi suami seperti pada umumnya.Â
Perilaku memarahi dan menuntut ini dipengaruhi oleh pikiran emosi karena istri sedang lelah akan tetapi (misalnya) suami malah rebahan diatas kasur sambil main handphone.
2. Pikiran Rasional (Reasoning Mind)
Merupakan pemikiran untuk aktivitas berpikir logis dan tidak melibatkan emosi (suasana perasaan) sama sekali. Misalnya jika bisnis jualan online sedang sepi, hal yang harus dilakukan adalah mencari inovasi dalam penjualan atau mencoba teknik marketing yang berbeda (pikiran rasional atau logis).
Gabungan dari dua pikiran di atas adalah Wise Mind. Wise Mind adalah pikiran yang dihasilkan ketika mampu berpikir secara rasional sekaligus berpikir secara emosi.Â
Kita tidak akan membahas tentang Wise Mind, akan tetapi akan memfokuskan untuk mencari perbedaan antara pikiran emosi dan pikiran rasional dan berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi pasien dalam contoh di atas.
Konflik yang dialami oleh pasien (suami) adalah kurang peka terhadap pikiran emosi istri, kemudian ia menanggapi pikiran emosi tersebut dengan pikiran rasional, hingga akhirnya yang terpikirkan adalah memulangkan istri ke rumah orang tuanya.Â
Suami tersebut kemudian diajak berdiskusi terkait perbedaan diantara pikiran emosi dan pikiran rasional, serta cara untuk merespon keduanya beserta contoh pada situasi yang sedang dihadapinya.
1. Istri protes agar ia menjadi suami pada umumnya.
2. Istri protes agar suami tidak menyampaikan hal mendetil tentang kondisinya.
3. Bisnis yang sedang dijalani mengalami penurunan penjualan
Pasien diajak untuk identifikasi dan membedakan antara pikiran emosi dan pikiran rasional. Ketika itu tampak begitu tidak logis dan cukup membingungkan (secara logika), kita bisa anggap sebagai sesuatu hal yang mendekati ke pikiran emosi.Â