Mohon tunggu...
Arif Budi Setiawan
Arif Budi Setiawan Mohon Tunggu... Psikolog - M.Psi., Psikolog

Psikolog Klinis Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainuddin Surakarta | Psikolog Klinis Aplikasi Daring Alodokter http://s.id/telekonseling | Founder www.psikologklinis.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sehat Fisik = Tidak Ada Keluhan dari Tubuh, Sehat Psikis?

13 Juni 2021   17:28 Diperbarui: 13 Juni 2021   17:33 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sejahtera psikis. Sumber gambar : id.pinterest.com

Sering kita merasakan tidak nyaman dalam tubuh kemudian kita menyebutnya sebagai kondisi sedang sakit. Sering juga kita merasakan kondisi badan yang nyaman dan tidak ada keluhan, kemudian kita menyebutnya kondisi yang sehat secara fisik. Berbeda ketika kita mengalami stres, cemas, atau tekanan psikologis atau tekanan perasaan lainnya. 

Kita tidak serta merta akan merasakan diri sedang sakit. Atau ketika kita bahagia dan sejahtera, kita tidak serta merta menyebutnya sebagai sehat secara psikis. Mengapa demikian? Tentu hal ini terjadi karena kondisi psikis tidak langsung dapat kita lihat atau rasakan dengan menggunakan indera.

Sedangkan pengertian sehat menurut WHO adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan. Definisi tersebut mengindikasikan bahwa kondisi sehat tidak hanya kondisi sejahtera secara fisik saja, tapi juga psikologis, serta kondisi sosial. Kondisi sehat atau sejahtera secara psikis itu yang bagaimana? Mari kita bahas disini :

Mari kita sebut sehat psikis dengan sejahtera psikologis. Kesejahteraan psikologis menurut Winefield et al, 2012) merupakan perpaduan perasan bahagia, fungsi penuh kepribadian, dan kehidupan sosial secara positif. Bahagia dapat berarti bahwa kondisi tubuh memiliki energi untuk menghadapi tantangan sehari-hari, fungsi penuh kepribadian adalah kondisi perilaku yang adaptif bagi lingkungan, kehidupan sosial yang positif bisa berupa kondisi dimana kita menjadi lebih bermanfaat bagi lingkungan sosial di sekitar kita. Mirip dengan Winefield, Huppert mengungkapkan sejahtera psikologis merupakan kondisi perasaan senang, puas terhadap kehidupannya, memiliki kemampuan diri untuk menghadapi tantangan sehari-hari, keadaan mental yang sehat, serta berfungsi hidup dengan efektif.

Ilustrasi sejahtera psikis. Sumber gambar : id.pinterest.com
Ilustrasi sejahtera psikis. Sumber gambar : id.pinterest.com
Riff & SInger (2008) mengungkapkan orang yang sejahtera secara psikologis memiliki sikap yang positif terhadap dirinya dan orang lain, mampu mengambil keputusan, dan mampu mengatur perilakunya sendiri. Sikap positif terhadap diri sendiri dapat berarti bahwa memiliki sikap yang optimis, kepercayaan diri, keyakinan diri yang baik. Sikap positif kepada orang lain dapat berupa sikap percaya kepada orang lain, berinteraksi dengan orang lain, dan dapat berinteraksi dengan baik dengan lingkungan sosial. Mampu mengambil keputusan adalah ciri orang yang berpikiran dewasa, mampu mengatasi permasalahan yang dihadapinya sehari-hari, dan mampu menimbang hal yang baik dan buruk bagi dirinya serta lingkungan. Mampu mengatur perilakunya sendiri adalah kondisi dimana mampu mempertimbangkan perilaku mana yang baik baginya dengan alasan yang baginya masuk akal sesuai dengan tingkat kedewasaannya.

Berbagai bagian dari kesejahteraan psikologis adalah :


1. Autonomy
Merupakan kondisi puas terhadap dirinya sendiri dan memiliki kebebasan dalam mengungkapkan pendapat. Orang yang memiliki autonomy yang baik akan menunjukkan ciri-ciri mampu menghadapi masalah dan gangguan, memiliki tekad, kemandirian, mampu menolak tekanan sosial, mampu mengatur perilakunya sendiri, serta mampu bertahan hidup dalam tantangan.


2. Environmental mastery
Yaitu memiliki kemampuan memilih atau membuat lingkungan sesuai dengan kondisinya. Orang yang memiliki penguasaan lingkungan ini terdapat ciri mampu mengelola dan mengontrol lingkungan sekitar, mampu mengembangkan diri secara kreatif, mampu mengontrol, mengembangkan, membangun lingkungan sekitar sesuai kebutuhannya.

Ilustrasi personal growth yang baik. Sumber : https://id.pinterest.com/pin/535576580695676400/
Ilustrasi personal growth yang baik. Sumber : https://id.pinterest.com/pin/535576580695676400/
3. Personal growth

Adalah kondisi seseorang yang memiliki keinginan untuk berkembang dan berfungsi secara penuh. Orang yang memiliki pertumbuhan pribadi yang baik memiliki ciri mampu mengembangkan potensi secara terus menerus, terbuka terhadap pengalaman baru, memperbaiki diri dengan pemahaman yang baik, melihat diri berkembang, menyadari potensi diri, melihat perbaikan diri dan perilaku sepanjang waktu.


4. Positive relations with others
Memiliki hubungan positif dengan orang lain. Cirinya adalah memiliki hubungan yang hangat kepada orang lain, membina hubungan berdasarkan kepercayaan, peduli, dan mampu menampilkan empati, afeksi, tak&give kepada orang lain.


5. Puspose in life
Memiliki tujuan hidup dan makna hidup. Orang yang memiliki tujuan hidup akan cenderung memberikan makna dari kehidupan terdahulu dan kehidupan yang sekarang, memiliki kesadaran akan keterarahan, memegang keyakinan untuk hidup dan memiliki perasaan yang bahagia.


6. Self acceptance
Yakni orang yang memiliki karakter, mampu mengaktualisasikan diri, memiliki ciri kedewasaan. Orang yang memiliki penerimaan diri biasanya akan dapat menerima kehidupan masa lalu, mengevaluasi pengalaman secara jangka panjang, memiliki sikap positif terhadap dirinya, melibatkan kesadaran dengan mengakui dan menerima tentang kelebihan dan kekurangan dalam dirinya.

Faktor munculnya kesejahteraan psikologis berupa :
1. Ciri kepribadian
2. Faktor demografi (usia, jenis kelamin, daerah, pendidikan, status)
3. Status sosial ekonomi
4. Kondisi fisik
5. Religiusitas
6. Kesehatan dan fungsi fisik
7. Dukungan sosial
8. Kebermaknaan hidup dan
9. Harga diri

Ilustrasi sejahtera psikologis. Sumber gambar : https://id.pinterest.com/pin/633529872582670881/
Ilustrasi sejahtera psikologis. Sumber gambar : https://id.pinterest.com/pin/633529872582670881/
Untuk mencapai kondisi psikis yang sehat ternyata ada banyak hal. Kondisi psikis yang cenderung kita abaikan akan membuat kita kehilangan jati diri kita. Mengenali kondisi diri kita akan meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kondisi psikis agar tetap sehat. Apakah kondisi psikis kita sudah sehat?. Untuk faktor kecenderungan ciri kepribadian, yuk cek kepribadian kita dengan mengunjungi Psikolog Klinis terdekat.
Daftar Pustaka :

Ryff, C. D & Singer, B. H. (2008). Know Thysefl And Become What You Are: A Eudaimonic Approach To Psychological Well-Being. Journal of Happiness Studies. 9, page 13-39. Diakses dari http://www.midus.wisc.edu/midus_affilscript.php?Ident=14. Tanggal 18 Juni 2012

WHO Organisasi Kesehatan Dunia (2020). "Constitution of the World Health Organization". Basic Documents (PDF) (edisi ke-49). Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia. hlm. 1. ISBN 978-92-4-000051-3.

Winefield, H. R., Gill, T. K., Taylor, A. W & Pilkington, R. M. (2012). Psychological Well-Being And Psyhological Distress: Is It Necessary To Measure Both?. Psychology Of Well-Being: Theory, Research And Practice, 2:3. Http://Www.Psywb.Com/Content/Content/2/1/3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun